PORTAL PEKALONGAN – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meresmikan penggunaan asrama Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran (penghafal Quran) Nurul Islam, Jumat 5 November 2021.
Upacara peresmian asrama ditandai pengguntingan pita oleh Wali Kota Hendrar Prihadi dan Ketua Yayasan Nurul Islam KH Ahmad Darodji.
Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) dan pengasuh pondok pesantren Drs H Masrokhan Sulaiman MPA menjelaskan, Ponpes Tahfizdul Qur'an Nurul Islam menyatu satu kompleks dengan Masjid Jami’ Nurul Islam di Jalan Siliwangi 570 Semarang, sebelah barat pintu tol Krapyak Semarang.
"Asrama atau gothakan pondok berdiri di atas tanah seluas 850 M2 untuk tahun ajaran baru menampung 15 santri jenjang SD sampai SMP. Semuanya full beasiswa alias bebas biaya," kata Masrokhan.
Para santri mengikuti aktivitas sekolah formal di pagi hari dan mengikuti kelas Madrasah Diniyah di siang dan sore hari. Sedang malam hari dipakai untuk murajaah menghafal Al-Quran.
"Pembelajaran hafalan Quran, taskhih alumni Ponpes KH Arwani Kudus. Yang mengajar Al-Quran tiap hari yaitu KH Chumaidi Thoha Alhafidz, KH Hamzah Asnawi Alhafidz, Gus Ulum Ahmad Alhafidz dan H Muslih HS," kata santri alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah, Suburan, Mranggen Demak itu.
Baca Juga: Mahasiswa UNS Meninggal saat Ikuti Diklatsar Menwa, Polisi Tetapkan Dua Tersangka
Tempat Strategis
Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, Ponpes Tahfidzul Quran Nurul Islam terletak di lokasi yang startegis di tengah kota.
"Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang tidak ditemui di tempat lain. Melalui bimbingan dan asuhan para kiai dan alim ulama, lembaga ini akan mencetak santri generasi masa depan yang berakhlakul karimah dengan latar belakang kemampuan Al-Quran," kata Hendi.
Wali Kota merasa bangga diresmikannya asrama Ponpes Tahfidzul Quran Nurul Islam, semakin menambah jumlah pesantren di Kota Semarang. Dia meminta para santri untuk belajar sungguh-sungguh menyerap ilmu dari para kiai dan pengasuh pondok pesantren.
Baca Juga: Rahasia Jadi Crazy Rich Surabaya, Tom Liwafa Tunjukkan Klinik untuk Menjadi Bahagia dan Sukses
Ketua Yayasan Nurul Islam Semarang KH Ahmad Darodji menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota dalam pengembangan lembaga Pendidikan tersebut. Dia merasa gembira karena keinginan masyarakat di sekitar Masjid Jami’ Nurul Islam Krapyak untuk mengembangkan pondok pesantren Tahfidzul Quran akhirnya terwujud.
"Alhamdulillah sudah ada tiga kiai yang hafidz Quran di sini sehingga mudah-mudahan mereka bisa istiqamah membimbing santri," katanya.
Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) dan pengasuh pondok pesantren Drs H Masrokhan Sulaiman MPA menjelaskan, tujuan pendirian pesantren untuk mencetak sumber daya manusia Indonesia yang unggul di bidang ilmu pegetahuan dan teknologi yang berbasis qur'ani.
"Mudah-mudahan cita-cita itu terwujud," kata Irjen Kementerian Perindustrian itu.***