Dituntut Perbaiki Kampus PGSD Ngaliyan yang Ambrol, Pihak Kampus Anggarkan Rp6 Miliar

- 19 Februari 2023, 00:58 WIB
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Heri Yanto MBA PhD  menemui mahasiswa yang menggelaar aksi di depan Rrektorat Unnes.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Heri Yanto MBA PhD menemui mahasiswa yang menggelaar aksi di depan Rrektorat Unnes. /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Dituntut mahasiswa untuk memperbaiki kampus PGSD Ngaliyan yang salah satu plafon gedungnya ambrol pada Kamis 16 Februari 2023, pihak kampus anggarkan Rp6 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Heri Yanto MBA PhD di hadapan mahasiswa yang menggelar aksi di depan gedung Rektorat Unnes, Jumat 17 Februari 2023.

Menurut Prof Heri Yanto, anggaran sebesar Rp6 miliar itu akan digelontorkan dalam dua tahap.

Baca Juga: Kelas PGSD Ambrol, Ratusan Mahasiswa Unnes Demo, Ini Penjelasan Rektor Prof Martono...

Dia juga menyatakan, pihak universitas akan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di kampus PGSD Ngaliyan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai bentuk respons atas runtuhnya plafon di salah satu ruang kelas yang setiap hari masih digunakan mahasiswa untuk melaksanakan perkuliahan pada Kamis 16 Februari 2023 lalu, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unnes menggelar aksi di depan gedung Rektorat, Jumat 17 Februari 2023.

Dalam aksi bertajuk "PGSD Ambrol Birokrasi Dobol" itu, para mahasiswa mendesak para birokrat Unnes untuk melakukan renovasi secara masif kampus Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) tersebut dengan mengajukan enam tuntutan.

Baca Juga: Guncang Dunia! Indonesia Penghasil Nikel Terbesar Dunia, Momentum Lowongan Pekerjaan dan Jadi Negara Industri

Tuntutan renovasi secara masif itu diajukan mengingat kondisi gedung yang sudah tidak layak pakai. Bahkan tak hanya gedung yang sudah tidak layak, fasilitas dalam kelas juga tidak bisa sepenuhnya nikmati oleh para mahasiswa.

"Fasilitas kelas seperti proyektor, pendingin ruangan, dan kipas angin juga sebenarnya ada, tapi rata-rata sudah nggak bisa digunakan," keluh Berliana Aurora Oktavianingrum, mahasiswa PGSD, saat ditemui dalam aksi tersebut.

Adib Saifun Nu'man selaku koordinator lapangan (korlap) dalam aksi tersebut mengaku terkejut saat kali pertama mendengar kabar tentang ambrolnya plafon kampus PGSD tersebut.

Janjikan 20 Komputer

Ia menuturkan, masalah yang terjadi di kampus PGSD Ngaliyan itu juga menjadi masalah bersama seluruh mahasiswa Unnes di kampus Sekaran.

Baca Juga: Tetap di Rumah, Goyangkan Jemarimu, dan Raih Penghasilan Fantastis dari Aplikasi TikTok Shop

"Karena kita ini jadi satu bagian dari Unnes. PGSD itu Unnes dan saya juga Unnes. Artinya, kita sama-sama perlu menggalang kekuatan, perlu menggalang solidaritas yang memang sama supaya bagaimana caranya kita golkan satu pembangunan di PGSD Ngaliyan," ujar Adib.

Saat menemui massa aksi itu, Prof Heri Yanto juga mengatakan, dalam waktu dekat akan ada penambahan sarana penunjang perkuliahan, seperti komputer.

Hal itu dilakukan setelah dia berkunjung ke kampus PGSD Ngaliyan dan melihat sendiri hampir semua unit komputer di satu laboratorium tidak berfungsi dengan baik.

"Besok Senin 20 Februari 2023 akan dikirim dua puluh unit komputer," janjinya kepada para mahasiswa yang beraksi. ***

Editor: Ali A

Sumber: linikampus.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x