Pemkot Semarang Sukses Tangani Stunting, BKKBN Dorong Daerah Lain Tiru

- 17 Januari 2024, 15:26 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk ibu hamil dan balita berat badan kurang yang dilaksanakan Pemkot Semarang bekerja sama dengan PHRI Jateng di Hotel Aruss Kota Semarang, Selasa (16/1/2024). (Dok. Istimewa)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk ibu hamil dan balita berat badan kurang yang dilaksanakan Pemkot Semarang bekerja sama dengan PHRI Jateng di Hotel Aruss Kota Semarang, Selasa (16/1/2024). (Dok. Istimewa) /

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi kesuksesan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam upaya penanganan stunting di wilayah setempat.

Tak hanya itu, BKKBN juga turut mendorong pemerintah di daerah lain untuk menerapkan upaya penanganan stunting dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil yang dilakukan Pemkot Semarang.

Untuk diketahui, program ini diinisiasi oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dengan menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Dalam kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk ibu hamil KEK dan balita berat badan kurang di Hotel Aruss Kota Semarang, Selasa (16/1/2024) yang dihadirinya secara virtual, Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo memberikan apresiasi kepada Wali Kota Semarang dan jajarannya serta PHRI karena kepeduliannya dalam memberikan pelayanan prima.

Hal ini pun hasilnya terbukti, angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah setiap tahun mengalami penurunan yang signifikan.

Baca Juga: MAJT Semarang sebagai Pusat Peribadatan, Kajian Islam Aswaja, dan Moderasi Umat Beragama

Untuk diketahui, program ini diinisiasi oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dengan menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

“Ini adalah berkat Ibu Wali Kota (Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu-red) dengan upayanya bekerja sama dengan semua pihak. Respon cepat dari Bu Wali dan semua pihak terhadap masalah ini,” ujarnya.

Adapun program-program penanganan stunting yang diusung yakni Pemberian Makanan Bergizi (PMB) ini sangat tepat.

Hasto mengatakan upaya tersebut diambil mengingat Pemkot Semarang dan PHRI sangat mengintervensi kebutuhan nutrisi bagi setiap anak stunting dan ibu hamil KEK.

“Dan memang betul untuk anak sampai 2 tahun tercukupi proteinnya. Jadi bagaimana menu untuk anak di bawah satu tahun, 18 bulan, sampai dua tahun dan kemudian ini diterjemahkan oleh para ahli. Apalagi pemberian makanan ini diberikan kepada keluarga berisiko tinggi yakni ibu hamil,” paparnya.

Atas kesuksesan itu, Hasto, berharap pemerintah di daerah lain di Indonesia bisa mencontoh upaya-upaya yang dilakukan di Kota Semarang dalam menangani stunting.

Baca Juga: Pesta Miras Oplosan Etanol di Semarang Berujung Empat Orang Meninggal

“Inovasi luar biasa oleh Bu Wali bahkan perhatian tidak hanya kepada anak stunting, tetapi difabel, kemudian juga anak berkebutuhan khusus tercover. Tentu kami ucapkan terima kasih. Dan semoga kerja sama berlanjut sampai beberapa tahun ke depan untuk penurunan angka stunting di Kota Semarang,” imbuhnya.

Sementara itu, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Maria Endang Simiwi mewakili Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut jika program PMB adalah langkah konkrit Pemkot Semarang dalam upaya mencapai target zero stunting.

Kendati demikian, dirinya juga mengingatkan partisipasi masyarakat dan keluarga untuk lebih peduli kepada ibu-ibu hamil maupun anak yang tumbuh kembangnya melambat.

Dia juga mendorong, di samping program PMB dari Pemkot Semarang, ibu hamil KEK maupun balita berat badan kurang juga masih wajib mengkonsumsi makanan rutinnya.

“Jadi jangan sampai kalau sudah dapat PMB lalu porsi makan yang di rumah dikurangin. Itu nanti kita susah tercapai. Karena ini kan kita seperti tumbuh kejar yang butuh extra. Makanan lain yang diberikan ini adalah makanan extra, jadi untuk di rumah (makannya-red) jangan dikurangin,” tutupnya.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x