Baca Juga: 4 Cara Cek Tarif Tol untuk Persiapan Mudik Lebaran 2024, Bisa Dilakukan Secara Online
Indikator tersebut menunjukkan bahwa bantuan produktif yang digulirkan Baznas membuahkan hasil. Ada belasan ribu penerima bantuan dari Baznas.
Salah satu kunci sukses program bantuan itu karena Baznas juga menerjunkan para pendamping agar pelaku usaha fokus mengelola bantuan untuk tujuan pengembangan usaha.
"Kalau hanya dikasih bantuan lalu tidak ada pendampingan, uang bantuan malah digunakan untuk beli HP," ujar Kiai Darodji.
Ia menyatakan potensi zakat, infak, dan sedekah di Jateng sekitar Rp1 triliun. Adapun Baznas Provinsi Jateng pada 2024 menargetkan bisa menghimpun Rp100 miliar atau naik Rp8 miliar dibanding 2023.
Adapun 35 Baznas di kabupaten dan kota diperkirakan menyerap Rp300 miliar, sedangkan yang Rp600 miliar dihimpun oleh lembaga amil zakat (LAZ), termasuk oleh ormas-ormas Islam.
Kiai Darodji menegaskan program bantuan Baznas tersebut untuk memperkuat kemandirian perekonomian umat.
Guna mengatasi dan meringankan beban berat sebagai dampak bencana alam, maka Baznas, lembaga amil zakat, unit pengumpul zakat (UPZ), dan lembaga filantropi lain diimbau meningkatkan perannya dalam menghimpun dan men-tasharuf-kan zakat mal dan zakat fitrah, infak, serta sedekah.
"Penghimpunan zakat, baik zakat mal maupun zakat fitrah, sebaiknya disegerakan (takjil) di dalam bulan Ramadhan dan agar segera dapat didistribusikan kepada mustahik, khususnya yang terdampak bencana."***