Ramadhan Peduli Sesama,PIMAJT Semarang Bagikan 1.200 Paket Sembako untuk Kaum Dhuafa

- 1 April 2024, 08:00 WIB
Ketua PIMAJT Semarang Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi meberikan bantuan sembako kepada kaum duafa.
Ketua PIMAJT Semarang Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi meberikan bantuan sembako kepada kaum duafa. /Ali A/

Nur Kusuma Dewi berharap melalui kegiatan Ramadan Peduli Sesama bersama PIMAJT ini akan membantu masyarakat, khususnya mereka yang berhak menerima.

“Harapan kami bantuan sembako ini bisa membantu kaum dhuafa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, utamanya pada Idul Fitri 1445 H. Ada beras, minyak, gula pasir dan beberapa kebutuhan pokok yang kami serahkan dalam paket sembako,” ungkapnya.

Nur Kusuma Dewi menambahkan, panitia berupaya menyalurkan bantuan tepat sasaran, karena setiap penerima terverivikasi dengan data KTP.

"Selain bulan Ramadan PIMAJT juga menyantuni anak yatim pada bulan Muharam. Untuk kepentingan packing, transportasi dan lain lain kami tidak mengambil dana bantuan. Sama sekali tidak memotong dari dana donatur, " ujar Nur Kusuma.

Baca Juga: Resep Chicken Katsu Ala Hokben: Lezatnya Menu Buka Puasa!

Sekretaris PP MAJT, Drs KH Muhyiddin MAg menyampaikan bahwa kiprah PIMAJT sangat luar biasa karena setiap tahunnya mampu menggelar kegiatan berbagi secara kontinyu dan bahkan setiap tahunnya meningkat.

Hal ini dilandasi semangat keikhlasan dan kepercayaan.
Indikasi yang menggembirakan adalah, setiap tahun bantuan sembako yang diberikan jumlahnya semakin meningkat dan berkualitas.

Muhyiddin menambahkan, berdasarkan indek berbagi di tingkat dunia, orang Indonesia dikenal suka berbagi. Kenapa orang Indonesia suka berbagi? . Karena faktor ajaran agama, ada sodakoh dan dipicu berbagai ajaran.

Baca Juga: 4 Amalan di Malam Lailatul Qadar

"Kalau orang kaya ingin aman, ya zakatlah. Kalau orang sakit ingin sembuh, wasilahnya ya berzakat. Faktor kedua, bahwa di Indonesia banyak orang kaya, tetapi juga banyak orang miskin. Coba bandingkan dengan Brunei Darussalam, mau berbagi susah, karena banyaknya orang kaya. Tetapi kalau orang Indonesia mau berbagi gampang, " ujarnya.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah