40% Orang RI Jadi Miskin?
Laman www.cnbindonesia.com merilis headline menarik “Bank Dunia Ganti Data: 40% orang RI Jadi Miskin?” Ini perlu dicermati secara seksama. Jika penduduk Indonesia per 31 Januari 2023: Indonesia: 273,52 juta jiwa, maka 40%x273.520.000 jiwa = 109.408.000 jiwa miskin. Ada perbedaan standar yang berbeda.
Baca Juga: Bagai Pembunuh Berdarah Dingin, Pembunuh Irwan Hutagalung Menyesal tapi Juga Mengaku Puas
Bank Dunia menggunakan paritas daya beli (purchasing power parity) sebesar US$3,20 per-hari, bukan ukuran pemerintah yang digunakan sejak 2011 sebesar US$ 1,9 per-hari. Ternyata standar kemiskinan kita ini separoh di bawah standar Bank Dunia.
Seandainya kita menggunakan standar batasan minimal penghasilan sesuai dengan kepemilikan nishab setara 85 gram emas, maka jika harga emas antam per hari ini (11/5/2023) sebesar Rp. 1,072,000,-, maka nishab 85xRp 1.072.000,- = Rp 91.120.000,-/tahun.
Jika angka Rp 91.120.000,-:365 hari = Rp 249.643,00/hari. Atau jika dirata-rata standar kemiskinan adalah yang penghasilannya di bawah Rp 7.489.315,- per bulan.
Baca Juga: Segera Daftar! Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Resmi Dibuka, Ini Cara dan Syaratnya
Sementara UMR 2023 Pemprov DKI Jakarta menetapkan gaji UMR Jakarta 2023 adalah sebesar Rp 4.901.798. Sementara pada tahun 2022, UMR Jakarta tercatat sebesar Rp 4.641.854? Bagaimana di provinsi lainnya? Tentu akan lebih berat lagi?
Salah satu upaya untuk mengatasi resesi adalah perlunya Pengembangan Eko Sistem Halal dan Ekosistem ekonomi Islam. Merefer pernyataan Wapres RI mengatakan: “Dengan penduduk muslim lebih dari 85%, potensi berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia sangat besar.