Sebagaimana kita ketahui bersama NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari harga-harga produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Baca Juga: Makan Larut Malam Ngeri, Jangan Lakukan Jika tidak Ingin....
Nilai Tukar Petani Jawa Tengah Oktober 2023 sebesar 115,64 atau naik 2,04 persen dibanding NTP bulan sebelumnya sebesar 113,33. Kenaikan NTP disebabkan kenaikan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 2,35 persen lebih cepat dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 0,30 persen.
Subsektor Tanaman Pangan
Tri Karjono, Statistisi Ahli madya BPS Jateng menyatakan bahwa subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar 3,25 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,28 persen; subsektor hortikultura sebesar 0,69 persen; dan subsektor perikanan sebesar 0,02 persen.
Baca Juga: 8 Berkah yang Didapat Orang yang Memberi Makan Kucing, Mau Tahu?