"Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor peternakansebesar -0,96 persen," katanya.
Tri Karjono menambahkan, pada Oktober 2023, komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga antara lain gabah, jagung, ketela pohon, cabai rawit, cabai merah, salak, tebu, cengkeh, udang payau, kepiting laut, dan bandeng payau.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain kacang hijau, bawang merah, kentang, petai, wortel, tomat, tembakau telur ayam ras, ayam kampung/buras, kambing, rajungan, dan udang laut.
"Di antara 34 provinsi, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar 2,53 persen dan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kep. Riau yaitu sebesar -1,16 persen," jelasnya.
Baca Juga: Dorong Korban Kekerasan Seksual Berani Lapor, Mbak Ita Siapkan Metode Ini
Pada Oktober 2023, Indeks Konsumsi Rumah Tangga Perdesaan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pada indeks sub kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,99 persen; makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,49 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,19 persen;
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen; kesehatan sebesar 0,08 persen; perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dan rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,05 persen.
dan pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen. Sementara subkelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,10 persen. Sedangkan pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil).***