Wali Paidi Episode 18 Buka Lapangan Kerja Sebanyak-Banyaknya, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

8 Januari 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi lapangan kerja - Wali Paidi Episode 18 Buka Lapangan Kerja Sebanyak-Banyaknya, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket //Pixabay//pashminu/

PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kali ini akan membahas mengenai buka lapangan kerja sebanyak banyaknya, pada kisah Wali Paidi episode 18 yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket.

Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket menceritakan kisah Wali Paidi buka lapangan kerja sebanyak banyaknya. pada episode 18 sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket yang terangkum dalam artikel ini.

Berikut portalpekalongan.com merangkumnya pada sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kisah Wali Paidi episode 18, buka lapangan kerja sebanyak banyaknya yang di ceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket selengkapnya.

Baca Juga: Wali Paidi Episode 14 Seluruh Permukaan Bumi Terangkai Lafads Allah, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket 

Wali Paidi duduk diteras depan menunggu temannya yang masih sowan ke mas kyai, Wali Paidi menyeruput kopi klasiknya sedikit, karena kopi klasik ini tersaji dengan cangkir yang sangat kecil.

Biasanya kalau Wali Paidi lagi ngopi di loodst raden wijaya dia pesan kopi klasik yang gelas agak gedhe, di loodst botoran ini dia lupa minta gelas yang agak gedhe ketika pesan tadi.

Wali Paidi mengarahkan pandangannya ke kaca yang bertuliskan xxxxx, batinnya berkata, "semoga xxxxxx ini ada ditiap kota seluruh jawa, xxxxxx ini didirikan sejatinya untuk kesejahteraan umat bukan untuk memperkaya diri, siapapun yang ngopi disini ikut andil dalam mensejahterakan umat,"

Tak lama kemudian teman Wali Paidi datang, setelah temannya ini duduk Wali Paidi bertanya kepadanya.

"dibilangin apa saja sama mas kyai?"

"disuruh membuat lapangan pekerjaan sebanyak banyaknya," jawab teman Wali Paidi.

"hmm, disuruh lansung praktek khoirunnas anfa'uhum linnas," kata Wali Paidi.

"iya, kang," kata teman Wali Paidi.

"memang salah satu karomah para wali saat ini adalah bisa memberi pekerjaan kepada orang lain," jelas Wali Paidi.

"tapi ada yang mengganjal dihati tentang perkataan beliau," kata teman Wali Paidi.

"apa itu?," tanya Wali Paidi.

"mas kyai sangat tidak suka kalau melihat anak muda yang kerjaannya mancing," jelas temannya.

"hahahahaha," Wali Paidi tertawa.

"kita kan tahu, mbah kyai di Mojokerto juga sering mancing," jelas teman Wali Paidi.

Wali Paidi menyedot rokoknya dalam dalam, lalu dia bercerita.

"Dulu ada santri yang bertanya kepada mbah kyai, waktu itu mbah kyai sedang dalam posisi mancing,"

"kyai apa Nabi Khidir suka dengan orang yang mancing?," tanya santri.

Santri ini berasumsi dan sering mendengar cerita kalau Nabi Khidir itu suka menjumpai orang tertentu ketika mancing.

Baca Juga: Wali Paidi Episode 13 Ujian dan Cobaan yang Diturunkan Allah, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

"bukan begitu, Nabi Khidir itu suka dengan orang yang mempunyai jiwa yang tenang, dan biasanya orang yang mancing itu mempunyai jiwa yang tenang," jawab kyai.

Setelah mendengar cerita Wali Paidi temannya ini bertanya kepada Wali Paidi.

"Terus tentang dawuh mas kyai tentang mancing ini gimana?"

"Mas kyai benar, sekarang orang yang suka mancing itu rata rata bertujuan melarikan diri dari masalah yang dihadapinya, beda sekali dengan mancingnya mbah kyai," jelas Wali Paidi.

"maksudnya kang," tanya teman Wali Paidi.

"Mbah kyai adalah orang yang sudah mempunyai jiwa yang tenang," Jelas Wali Paidi.

Wali Paidi diam, suasana menjadi hening beberapa saat, lalu Wali Paidi berkata lagi,

"mbah kyai adalah orang yang dipanggil oleh Allah dalam surat al fajr,

"Wahai jiwa yang tenang duduklah kamu disisiKu dengan riang gembira dan penuh ridloKu masuklah kamu kepada barisan para kekasihKu (aulia) masuklah ke tempat yang tidak ada kesedihan maupun kegelisahan,"

"Mbah kyai mancing itu hanya sebagai sarana untuk berdialog dengan tuhan, bukan bertujuan melarikan diri dari masalah, atau bukan karena gak kerasan tinggal dirumah karena diomeli istri," jelas Wali Paidi.

Baca Juga: Wali Paidi Episode 11 Kisah Para Wali, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Teman Wali Paidi ini mengangguk anggukkan kepalanya.

"oh, aku sekarang paham, mengapa mas kyai menyuruhku membuka lapangan pekerjaan," kata teman Wali Paidi.

"biar teman teman kita kalau mancing bukan sebagai sarana untuk melarikan diri, tapi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah," tambah temannya lagi.

"tidak hanya mancing, tapi banyak teman teman kita yang menggunakan kuburan para wali sebagai sarana melarikan diri dari masalah, bukan karena niat berziarah," kata Wali Paidi.

Bahkan sowan mbah kyai sekarang kebanyakan bukan meminta nasehat, atau mendekatkan diri pada ahlinya ilmu.

Tapi, mencari jalan cepat biar lepas dari masalah bahkan meminta pesugihan, gendheng kan..

"hahahaha," Wali Paidi dan temannya lalu tertawa.

Padahal Wayang cukup patuh sama dalang. Bersambung.

Itulah kisah Wali Paidi episode 18 buka lapangan kerja sebanyak banyaknya yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler