PORTAL PEKALONGAN – Keputihan atau cairan yang keluar dari organ reproduksi wanita ini terjadi secara alami. Biasanya keputihan yang keluar berupa cairan kental dan lengket pada seluruh siklus, namun saat ovulasi, keputihan akan keluar lebih cair dan bening. Keputihan dapat terjadi pada wanita yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi.
Keputihan lebih banyak terjadi pada wanita saat stres, hamil, atau aktivitas seksual. Beberapa hal ini masih dianggap wajar dan aman sebagai penyebab keputihan pada wanita. Namun, hati-hatilah jika keputihan yang terjadi adalah keputihan patologis atau abnormal.
Gejalanya cukup sederhana, keputihan patologis dapat dikenali dari warna, tekstur, volume dan bau, yang tidak umum. Selain itu, ada gejala lain sebelum, bersamaan atau sesudah keputihan.
Keputihan patologis biasanya karena infeksi dan non infeksi. Penyebab non infeksi biasanya berhubungan dengan adanya benda asing (misalnya IUD) atau penyakit lain, seperti kanker serviks.
Sementara itu, penyebab infeksi adalah infeksi bakteri, jamur, dan parasit. Ketiga alasan ini sering dialami oleh wanita, terutama wanita usia subur yang masih aktif secara seksual. Bagaimana membedakannya?
Dilansir Portalpekalongan.com dari akun media sosial Instagram @ummusyujaa_rini, berikut ini adalah cara membedakan keputihan normal dan abnormal, 3 penyebab utama, dan bahayanya jika tidak segera diatasi. Baiklah, mari simak penjelasannya di bawah ini.