Supriyati, Guru SMPN 2 Bawang Penerima Lencana Karya Satya XXX Masih Terlihat Bugar dan Cantik, Ini Rahasianya

- 26 April 2023, 09:55 WIB
Apa rahasia nenek Supriyati (78 tahun) hingga di usia senja itu masih kelihatan cantik dan bugar?
Apa rahasia nenek Supriyati (78 tahun) hingga di usia senja itu masih kelihatan cantik dan bugar? /Dwi Widiyastuti/

PORTAL PEKALONGAN - BANJARNEGARA - Apa rahasia nenek Supriyati (78 tahun) hingga di usia senja itu masih kelihatan cantik dan bugar? Ditemui di rumahnya yang asri di Jl Teratai 116 RT 02 - RW 05 Kelurahan Sokanandi, Kecamatan Kota Banjarnegara, guru SMPN 2 Bawang sejak sekolah itu berdiri tahun 1966 hingga pensiun tahun 2005, nenek Supriyati masih lancar bertutur kepada portalpekalongan.com, Rabu 26 April 2023.

"Sejak muda saya suka minum susu. Setelah memasuki masa pensiun, saya mulai beralih minum susu Anlene dan vitamin-vitamin untuk menjaga vitalitas tubuh yang semakin renta," katanya.

Nenek Supriyati, kelahiran Jakarta 19 April 1945, itu sejak muda suka olahraga pagi. 

"Anak-anak dan cucu-cucuku, usakan untuk selalu bangun pagi dan olahraga pagi. Meskipun hanya jogging atau jalan kaki. Karena mengawali hari dengan olahraga pagi itu sangat bagus untuk banyak hal," nasihatnya.

Baca Juga: Daftar Ruas Jalan Tol yang Terapkan Penambahan Waktu Pengaturan Lalu Lintas Angkutan Barang

Bahkan, di usia yang menginjak ke 78 tahun ini, nenek Supriyati masih aktif mengerjakan pekerjaan rumah. 

Antara lain masak dan mencuci pakaian. Meski tetap dibantu mesin cuci. 

"Aktivitas untuk orang tua seumuran saya yang ringan-ringan saja. Dan, semakin mendekatkan diri dengan Yang Maha Esa adalah ikhtiar paling disarankan."

Meski Nenek Supriyati lahir di Jakarta, namun ayah bundanya, yakni Mampuni - Sudiharjo, adalah warga Purworejo, Jateng.

memelihara tanaman bunga antara lain Bunga Violces Ungu adlah salah satu hobi nenek Supriyati
memelihara tanaman bunga antara lain Bunga Violces Ungu adlah salah satu hobi nenek Supriyati

Sudiharjo adalah karyawan Perum KA (Perusahaan Umum Kereta Api) Jakarta yang sekarang berubah menjadi Perum PJKA dan PT KAI.

"Ayah dulu adalah kepala kondektur," katanya.

Baca Juga: Waspada!!! 4 Hal Ini Bisa Turunkan Kualitas Tidur Picu Permasalahan Bagi Kesehatan, Salah Satunya Sakit Kepala

Sebagai putri pasangan keluarga yang asli Purworejo, masa menuntut ilmu dari SD, SMP, dan SMA II dia tekuni di Purworejo.

"Sudah hampir lulus dari Sekolah Kebidanan di Purwokerto, karena ada peristiwa politik sejarah Bangsa Indonesia G 30 S PKI, saya kemudian pindah sekolah ke D2 Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGLSP)," jelasnya.

Setelah lulus dari D2 PGLSP, saya ditugaskan mengajar di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Wonosobo tahun 1966.

Tahun 1967 pindah tugas di SMEP Banjarnegara. Namun tahun yang sama SMEP oleh pemerintah dibubarkan. Diganti SMPN 2 Bawang Banjarnegara.

"Kepala SMPN 2 Bawang saat itu dijabat Pak Katamsi BA," kenangnya.

Nenek Supriyati pensiun tahun 2005. Kemudian diperbantukan sebagai guru di SMPN 2 Bawang.

"Saya kemudian mengundurkan diri karena sudah capek mengajar sejak tahun 1966 hehehe...".

Bintang Karya Satya XXX

Baca Juga: Mendekati Puncak Arus Balik, GT Kalikangkung Semarang Dipadati Kendaraan ke Arah Jabotabek

Nenek Supriyati menikah dengan Wiyanto tahun 1968. Wiyanto adalah guru Bahasa Jawa di SMPN 2 Bawang Banjarnegara. Kakek Wiyanto meninggal tahun 1998 di RS Margono Purwokerto. 


Pasangan Wiyanto - Supriyati memiliki lima putra-putri. Yakni Mukti Wijayanto, Dwi Widiyastuti, Triyani Budiyanti, Samsu Widiyanto, dan Dewi Lelasari.

Memelihara burung kicauan adalah salah satu cara nenek Supriyati menjaga kesehatan mentalnya
Memelihara burung kicauan adalah salah satu cara nenek Supriyati menjaga kesehatan mentalnya

Pada waktu pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Supriyati mendapat kehormatan Bintang Karya Satya Lencana XXX atau 30 tahun pengabdian terhadap negara.

Lencana 30 tahun mengabdi kepada nagera sebagai pendidik tersebut diberikan saat upacara 17 Agustus.

Baca Juga: PT Jasamarga Transjawa Tol Mencatat 49.538 Kendaraan Meninggalkan Semarang Melalui GT Kalikangkung

"Waktu itu saya masih di Purworejo, tilik putu. Ada kabar dari anaksaya, Dwi, agar segera pulang ke Banjarnegara. Karena besok akan menerima penghargaan lencana Karya Satya XXX. Saya kemudian naik bus ke Purwokerto kemudian pindah bus ke Banjarnegara," kata nenek dari 6 cucu dan 1 cicit itu.

Pada awal tinggal di Banjarnegara, Supriyati bersama suami ngontrak selama 14 tahun tinggal di Kompleks Pecinan Kota Banjarnegara (Sebelah Debora).

Bersama ananda tercinta
Bersama ananda tercinta

"Saat itu kami sempat dijadikan Ketua RT oleh Pak Lurah daerah Pecinan. Selama 14 tahun jadi RT di Pecinan dan baru lepas setelah pindah di Jl Teratai Sokanandi."

Kemudian pindah ke Jl Teratai, Sokanandi, Kecamatan Kota Banjarnegara, setelah mampu membeli rumah di kompleks perumahan itu.

Baca Juga: Sepuluh Hari Dibuka, 34 Ribu Kendaraan Lewati Jalur Fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA

Kini Supriyanti tinggal bersama anak keduanya Dwi Widiyastuti yang juga meneruskan perjuangannya menjadi guru MTsN 2 Banjarnegara di Jl Teratai Sokanandi.



Kondisi fisik nenek Supriyati yang kini berusia 78 tahun masih segar bugar. Bahkan, jika ke Puskesmas 2 Pembantu Banjarnegara di Sokanandi untuk dicek kesehatannya di Posyandu Lansia, nenek yang masih kelihatan gurat-gurat kecantikan di saat mudanya itu berjalan kaki pergi pulang.***

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x