Network
PORTALPEKALONGAN.COM – Ternyata Lontong Spekkoek Waiki sudah ada sejak zaman sebelum Indonesia merdeka. Salah satu oleh-oleh khas Semarang ini awalnya pertama kali dibuat oleh orang Belanda yang tinggal di Indonesia.
Salah asatu oleh-oleh khas Semarang yaitu Lontong Spekkoek Waiki terinspirasi dari kue khas Eropa. Namun terdapat perbedaanya, yaitu pada resepnya yang disesuaikan dengan rempah-rempah khas Indonesia.
Selain itu, oleh-oleh khas Semarang ini dibuat bukan dengan bentuk digulung. Namun, dibuat dengan 18 lapisan.
Baca Juga: Budidaya dan Pengolahan Eceng Gondok: Kearifan Lokal di Balik Oleh Oleh Semarang
Oleh karena itu, kue ini disebut sebagai Spekkoek karena punya kandungan banyak lemak dari mentega dan telur. Dan jumlah lapisan ini yang membedakan Spekkoek atau yang sering disebut lapis legit dengan kue lapis Surabaya.
Sebukan Spekkoek ini juga karena tampilan dari kue Lontong Spekkoek Waiki mirip dengan tampilan lapisan lemak dari daging. Karena bentuknya yang berlapis-lapis ini, Lontong Spekkoek Waiki yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Semarang ini dijadikan sebagai kue simbol kemakmuran atau hoki.
Tidak seperti kue lapis legit aslinya yang berbentuk seperti balok, kue lapis dari Waiki ini terlihat seperti lontong panjang mirip lontong. Tiap lapis kue ini terlihat jelas saat diiris dengan rasa yang tak kalah enak dari lapis legit.
Terdapat banyak varian rasa dari Lontong Spekkoek Waiki ini, antara lain rasa cokelat, raspberry, dan pandan. Harganya juga sangat terjangkau, karena hanya berkisar Rp18.000 hingga Rp20.000 per gulung.
Lontong Spekkoek Waiki pernah dinobatkan sebagai kue terlezat di dunia. Tak heran jika kue yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Semarang ini cocok untuk menu takjil buka puasa.
Kue ini selain bisa untuk dijadikan sebagai menu takjil berbuka puasa. Juga bisa dijadikan sebagai kue di hari raya.
