Spanyol Serukan Israel Diseret ke Mahkamah Pidana Internasional atas Kejahatan Perang

18 Oktober 2023, 10:17 WIB
Ilustrasi konflik Israel dan Palestina. /Pixabay/

PORTAL PEKALONGAN - Menteri Hak Sosial Spanyol, Ione Belarra menyerukan kepada dunia agar Israel diseret ke Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) atas tuduhan kejahatan perang terhadap Palestina.

Belarra membagikan sebuah video berisi tuduhan Uni Eropa dan Amerika Serikat "terlibat dalam kejahatan perang yang dilakukan Israel," dilansir Portalpekalongan.com dari Antaranews.com, Rabu 18 Oktober 2023, sebagaimana mengutip dari surat kabar Spanyol, El Mundo, Minggu 15 Oktober 2023.

Belarra juga mendesak berbagai pihak untuk mengecam Israel di ICC serta menyesalkan "genosida yang sudah direncanakan" di Jalur Gaza saat ini.

Baca Juga: Sebanyak 2.808 Warga Palestina Tewas, Korban Agresi Israel ke Jalur Gaza hingga Hari Ke-10

Diketahui, lebih dari 10 hari setelah konflik Israel dengan kelompok Hamas Palestina mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza. Lebih dari dua ribu warga Palestina tewas, lebih dari 10 ribu terlukam dari satu juta orang lebih di Jalur Gaza atau hampir setengah dari total penduduk terusir dari wilayah itu.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.

Sementara itu, banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari warga.

Israel mulai melakukan agresi militer setelah Hamas pada 7 Oktober lalu meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.

Serangan Hamas itu dilancarkan melalui rangkaian tembakan roket dan penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Baca Juga: 10 WNI Masih Berada di Jalur Gaza Palestina, 4 WNI Telah Berhasil Dievakuasi

Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai balasan atas serbuan terhadap Masjid Al Aqsa dan kekerasan oleh kalangan pemukim yang terus meningkat. Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.808 orang warga Palestina tewas menjadi korban kebrutalan agresi Israel di Jalur Gaza hingga hari ke-10 pada Senin 16 Oktober 2023.

Jadi, ketika berita ini dirilis, jumlah korban warga Palestina yang tewas dalam peperangan Israel dan Palestina, kemungkinan terus bertambah.

Tercatat dalam 24 jam terakhir pada Senin 16 Oktober 2023, sebanyak 254 warga Palestina tewas dan 562 orang lainnya terluka dalam sehari saja. Jika perang Israel dan Palestina tidak segera berhenti, bencana kemanusiaan ini akan terus terjadi.

Dilansir Portalpekalongan.com dari Antaranews.com berdasarkan laporan koresponden WAFA, untuk korban terluka berdasarkan data di rumah sakit di Jalur Gaza, hingga hari ke-10 pada Senin 16 Oktober 2023 malam, total korban luka sebanyak 10.850 orang.

Dari 2.808 orang warga Palestina yang tewas, 64 persen adalah perempuan dan anak-anak, dengan jumlah masing-masing 936 dan 853.

Baca Juga: Empat WNI Berhasil Dievakuasi dari Tepi Barat Palestina, Kini Tiba Selamat di Tanah Air

Selain itu, jumlah personel kesehatan yang terbunuh dalam agresi Israel bertambah menjadi 37 orang, yang terdiri atas dokter, paramedis, perawat dan lainnya.

Koresponden WAFA juga mengungkapkan bahwa 3.731 bangunan tempat tinggal, termasuk 10.500 rumah hancur akibat pendudukan Israel. Sekitar 10.000 rumah juga hancur sebagian, termasuk 7.100 rumah yang tak layak huni.

Agresi Israel juga berdampak pada sekolah-sekolah. Sebanyak 18 sekolah tutup akibat rusak parah, sedangkan 150 sekolah lainnya mengalami rusak sebagian. Dilaporkan pula bahwa 127 staf pendidikan dan ratusan siswa tewas akibat agresi Israel.***

Editor: Ali A

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler