Baca Juga: Jurnalis Rusia Akan Bongkar Mengenai Penindasan Media di Negaranya ke Dunia Internasional
Seorang warga di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kota besar paling dekat dengan perbatasan Rusia, mengatakan jendela-jendela apartemen bergetar akibat rentetan ledakan. Kota itu diselimuti kepanikan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri.
Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.
"Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak," tegas Dmytro.
Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan luka-luka oleh tembakan mortir Rusia.
Baca Juga: BPOM RI Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V Buatan Rusia
Sebelumnya, Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan "sebuah operasi militer khusus" untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi target "genosida" di Ukraina, sebuah tuduhan yang dipandang sejak lama oleh Barat sebagai propaganda absurd.
"Dan untuk itu, kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," tegas Putin.
"Rusia tak bisa merasakan ketenteraman, berkembang, dan eksis dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern. Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati rezim yang berkuasa di Ukraina," katanya.