Invansi Rusia ke Ukraina, Serangan Hari Pertama Disebut Terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II  

- 24 Februari 2022, 19:54 WIB
Invansi Rusia ke Ukraina pada hari pertama, Kamis 24 Februari 2024, wilayah Ukraina dikepung serangan militer Rusia dari semua lini, dengan bom dan misil dari udara, darat, dan laut.
Invansi Rusia ke Ukraina pada hari pertama, Kamis 24 Februari 2024, wilayah Ukraina dikepung serangan militer Rusia dari semua lini, dengan bom dan misil dari udara, darat, dan laut. /Dailymail.co.uk

Baca Juga: Jurnalis Rusia Akan Bongkar Mengenai Penindasan Media di Negaranya ke Dunia Internasional

Seorang warga di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kota besar paling dekat dengan perbatasan Rusia, mengatakan jendela-jendela apartemen bergetar akibat rentetan ledakan. Kota itu diselimuti kepanikan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri.

Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.

"Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.

"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak," tegas Dmytro.

Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan luka-luka oleh tembakan mortir Rusia.

Baca Juga: BPOM RI Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V Buatan Rusia

Sebelumnya, Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan "sebuah operasi militer khusus" untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi target "genosida" di Ukraina, sebuah tuduhan yang dipandang sejak lama oleh Barat sebagai propaganda absurd.

"Dan untuk itu, kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," tegas Putin.

"Rusia tak bisa merasakan ketenteraman, berkembang, dan eksis dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern. Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati rezim yang berkuasa di Ukraina," katanya.

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Antaranews.com, Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah