PUTIN MENGAMUK! Pecat 8 Jenderal karena Gagal Merebut Ukraina dalam Beberapa Hari

- 11 Maret 2022, 05:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memecat delapan jenderal dan dikatakan mengamuk pada Dinas Intelijen Rusia (FSB) atas kegagalan merebut Ukraina dalam beberapa hari.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memecat delapan jenderal dan dikatakan mengamuk pada Dinas Intelijen Rusia (FSB) atas kegagalan merebut Ukraina dalam beberapa hari. /Dailymail.co.uk/TNS


PORTAL PEKALONGAN - Dewan Keamanan Ukraina mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengamuk pada Dinas Keamanan Rusia (FSB) dan memecat sedikitnya 8 jenderal karena gagal menyelesaikan tugas merebut Ukraina dalam beberapa hari.

Kepala Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan Rusia telah mengubah taktik setelah kekalahan awal invasi mereka, sehingga Putin sangat marah pada FSB dan memecat sedikitnya 8 jenderal karena dinilai memberikan informasi intelijen yang menyesatkan.

Putin mengharapkan pasukan Rusia mampu merebut Ukraina hanya dalam beberapa hari, tetapi faktanya pasukan Rusia bertemu dengan para pejuang gigih Ukraina sehingga perang berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Rusia Bersedia Hentikan Perang, tapi Menuntut Ukraina Harus Mau Begini...

Danilov menyebut Putin terutama marah besar pada komandan Dinas Keamanan FSB karena menyerahkan data intelijen yang menunjukkan bahwa militer Ukraina lemah, penuh dengan kelompok neo-Nazi, dan akan mudah menyerah jika diserang.

Dilansir Portalpekalongan.com dari Dailymail.co.uk, Jumat 11 Maret 2022, seorang pakar keamanan dan mantan perwira senior intelijen Inggris, Philip Ingram mengatakan kepada The Times bahwa Putin jelas sangat marah dan menyalahkan badan intelijennya.

"Dia menyalahkan mereka karena memberinya nasihat yang menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk di Ukraina," katanya.

Baca Juga: Perdana Menteri Inggris Menyusun 6 Poin Rencana untuk Kalahkan Invasi Putin di Ukraina

Dijelaskan, pengambilan keputusan yang buruk itu telah menyebabkan Rusia menderita korban yang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan dalam serangannya ke Ukraina, yang kini telah berlangsung selama dua minggu.

Tampaknya Rusia mengantisipasi hanya akan menemui sedikit perlawanan ketika mengirimkan pasukan ringan yang didukung oleh serangan udara untuk merebut sasaran-sasaran utama di Ukraina selama hari-hari awal invasi, tetapi disambut dengan serangan balasan yang memakan banyak korban pasukan Rusia.

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah