Network
PORTAL PEKALONGAN - Teka-teki penyebab Hepatitis akut pada anak di dunia masih misterius. Ada teori menghubungkannya dengan Covid 19.
Berikut adalah pendapat ahli mengenai hubungan antara Covid 19 dan Hepatitis akut yang masih misterius.
Data terakhir dilaporkan WHO kasus Hepatitis akut di dunia mencapai 228 kasus pada anak. Apakah memang ada hubungan dengan Covid 19?
Baca Juga: Tidak Siap Ada Pandemi Baru, Kemenkes Ungkap Waspada KLB Hepatitis Akut yang Menyerang Anak
"Per tangga1 1 Mei 2022, setidaknya ada 228 kasus yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus masih dalam investigasi," ujar Tari Jasarevic, perwakilan WHO di Geneva.
Otoritas kesehatan di dunia saat ini sedang bekerja mencari apa penyebab sesungguhnya yang membuat anak-anak mengalami kerusakan hati, sehingga bisa berujung kematian.
Teori sementara mengarah penyebab hepatitis akut misterius kepada infeksi Adenovirus. Adenovirus adalah keluarga penyebab virus flu pada umumnya.
Kemungkinan adanya hubungan antara Covid 19 dan Hepatitis akut sudah dikesampingkan karena para anak di Inggris Raya, dari kasus yang ditemukan, belum menerima divaksinasi Covid 19.
Ahli lain berpendapat imunitas rendah dan keadaan menuju interaksi normal saat pandemi bisa jadi penyebabnya.
"Bisa jadi ini adalah respon stimulasi pada imun tubuh yang dulu tidak terbiasa kembali. Ini adalah teori yang terbaik," ujar Simon Taylor-Robinson, konsultan hepatologi dan profesor translational medicine di Imperial College London.
Tenaga nakes di Amerika dan Eropa sudah diimbau untuk memperhatikan lebih terhadap anak bergejala hepatitis.
Gejala yang bisa terjadi adalah kencing pekat hitam, mata dan kulit menguning (juandice), mudah lelah, demam, hilang napsu makan, mual, muntah, sakit perut, tinja berwarna terang, dan nyeri sendi.
Tidak ada spesial penanganan Hepatitis kecuali dengan obat yang bisa mengurangi peradangan dan gejala lain.
Orang tua pun diimbau untuk segera ke dokter bila ada gejala-gejala tersebut.
Untuk pencegahan, pihak otoritas kesehatan Inggris mengimbau tetap sering cuci tangan, menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
Para ahli juga berpendapat bahwa kenaikan kasus Hepatitis akut ini sebenarnya lambat. Akan tetapi, mereka yakin masih ada lagi datang kasus serupa.
Baca Juga: 2 Tahun Pandemi Tak Mengubah Silaturahmi, 10 Ribu Umat Islam Tumpah di MAJT Semarang
Tetap waspada dengan kasus Hepatitis akut yang misterius ini. Tetap berusaha hidup sehat dan hindari kenaikan Covid 19 pada musim libur Lebaran 2022.
