Sebelumnya, pada tahun 2007, di daerah yang sama Kerala ini terjadi lonjakan kasus demam berdarah dan chikungunya.
Menjelang musim hujan di Kerala biasanya adalah masa virus berkembang biak. Meskipun pemerintah daerah di Kerala punya pengalaman menanggani penyebaran virus setiap tahunnya, kali ini, kita perlu pendekatan berbeda untuk menekan angka penyebarannya.
Partai oposisi di India pun menyebutkan kalau pemerintah lemah dan bereaksi lambat dengan kemunculan Flu Tomat.
Dikatakan oleh komentator bahwa pemerintah dinilai lemah dalam kurang responsif. Kegagalan pemerintah tidak mampu mengendaiikan penyebaran Flu Tomat.
Baca Juga: Tidak Siap Ada Pandemi Baru, Kemenkes Ungkap Waspada KLB Hepatitis Akut yang Menyerang Anak
Demikian, wabah baru Flu Tomat yang menyerang anak melanda India, meskipun Covid 19 belum selesai.