Belum Selesai Covid 19, Hadir Ancaman Flu Tomat di India yang Menyerang Anak-Anak

- 19 Mei 2022, 23:19 WIB
Kemunculan Flu Tomat di India menarik perhatian warga
Kemunculan Flu Tomat di India menarik perhatian warga /Sari Agustia/Canva

PORTAL PEKALONGAN - Masih belum selesai pandemi Covid 19 di dunia, hadir ancaman Flu Tomat di India yang menyerang anak.

Kini di India, daerah Kerala, sedang mewabah Flu Tomat yang menyerang anak, biarpun pandemi Covid 19 belum selesai.

Flu Tomat, sebuah gejala penyakit baru yang patut diwaspadai menyerang anak di India meskipun pandemi Covid 19 belum selesai.

Baca Juga: Ditemukan Virus Flu Burung H3N8 Menginfeksi Anak 4 Tahun di China

Dilaporkan hingga tanggal 13 Mei 2022 lalu, setidaknya ada 82 kasus dari Flu Tomat di distrik Kollam. Anak-anak kecil terancam mudah terinfeksi sebuah penyakit baru yang mempunyai gejala dema, ruam merah, dan dehidrasi.

Pemerintah sudah menempatkan tim untuk memantau perkembangan angka Flu Tomat di Kollam. Dilakukan juga pengujian terhadap anak-anak berusia 5 tahun.

 

Pertama kali kasus Flu Tomat di perbatasan Kerala-Tamil Nadu dengan desa-desa sekitanya Aryankavu, Anchal, and Neduvathur, dan kemudian menyebar ke daerah lain.
 
 
Kasus pertama, terjadi pada anak berusia empat tahun di Aryankavu dan dilapokan pada tanggal 6 Mei 2022. Semenjak saat itu, telah diberikan tim yang akan mengawasi kenaikan kasus Flu Tomat dan mengadakan sosialisasi sehingga orang paham apa itu Flu Tomat.
 
Mentri kesehatan India mengatakan kalau tak usah panik menghadapi situasi ini.
 
Sedangkan otoritas kesehatan di Kerala mengatakan kalau para penduduk lokal sudah menerapkan prokes ketat kembali, terkait sanitasi dan kebersihan diri dan rumah. Harapannya langkah ini dapat menahan penularan Flu Tomat.

Disampaikan oleh wakil dari otoritas kesehatan Kerala kalau daerah yang sudah terinfeksi cukup besar saat ini adalah Aryankavu, Anchal, and Neduvathur.

Salah satu pesan nakes Kerala adalah jangan lupa minum, supaya tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, apabila demam sebanyak 7-10 hari naik turun, segera isolasikan anak tersebut dan cari bantuan kesehatan.

Sebelumnya, pada tahun 2007, di daerah yang sama Kerala ini terjadi lonjakan kasus demam berdarah dan chikungunya.

Baca Juga: Bergejala Ringan, WHO Tetap Beri Peringatan untuk Jangan Anggap Covid-19 Varian Omicron Seperti Flu Biasa

Menjelang musim hujan di Kerala biasanya adalah masa virus berkembang biak. Meskipun pemerintah daerah di Kerala punya pengalaman menanggani penyebaran virus setiap tahunnya, kali ini, kita perlu pendekatan berbeda untuk menekan angka penyebarannya.

Partai oposisi di India pun menyebutkan kalau pemerintah lemah dan bereaksi lambat dengan kemunculan Flu Tomat.

Dikatakan oleh komentator bahwa pemerintah dinilai lemah dalam kurang responsif. Kegagalan pemerintah tidak mampu mengendaiikan penyebaran Flu Tomat.

Baca Juga: Tidak Siap Ada Pandemi Baru, Kemenkes Ungkap Waspada KLB Hepatitis Akut yang Menyerang Anak

Demikian, wabah baru Flu Tomat yang menyerang anak melanda India, meskipun Covid 19 belum selesai.

Editor: Sumarsi

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah