PORTAL PEKALONGAN - Madinah adalah nama baru dari Rasulullah Saw.
Dahulu Bernama Yatsrib, Rasul Saw ganti dengan Madinah, berasal dari kata mudun atau tamaddun artinya peradaban.
Rasulullah saw menegaskan, bahwa Madinah adalah kota suci kedua setelah Mekah.
Karena itu, pimpinan negara disebut dengan Khadimul Haramain atau pelayan kedua tanah suci.
"Dari Madinah-lah, Rasulullah Saw meletakkan fondasi peradaban manusia," kata Prof Ahmad Rofiq, Guru Besar dan Direktur Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.
Karom I Jamaah Haji Kloter 16-SOC, 1443 H - 2022 M itu menambahkan, ayat-ayat yang diturunkan pada periode Madinah, lebih banyak mengatur soal tatanan hukum, pemerintahan, sosial ekonomi, dan politik secara substantif.
"Karena perjuangan Rasulullah saw selama kurang lebih 12 tahun di Mekah, karena tidak ada dukungan dari kekuasaan pada saat itu, kendala yang Rosul Saw hadapi sangat berat."
Satu sumber menyebutkan, hingga menjelang hijrah, baru mendapat pengikut kira-kira 200 orang.