Madinah dan Fondasi Peradaban Manusia, Prof Ahmad Rofiq: Berasal dari Kata Tamaddun yang Artinya Ini ...

- 22 Juni 2022, 11:52 WIB
 Prof Ahmad Rofiq dan jamaah asal Indonesia mengikuti halaqah pengajian di Masjid Nabawi.
Prof Ahmad Rofiq dan jamaah asal Indonesia mengikuti halaqah pengajian di Masjid Nabawi. /Ali A/

Kelima, dosa kecil di Madinah dicatat sebagai dosa besar.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Bawang Putih, Dijamin Gagal Diet

Hal itu berdasarkan sabda Rasullah Saw.

"Siapa yang berbuat dosa di Madinah", dosa dalam sabda beliau itu mencakup dosa kecil juga, "...karena itu akan dibalas dengan balasan dosa besar karena kecerobohan dan sikap orang yang meremehkan berbuat dosa di Madinah";

dan Enam, di Madinah ada manusia terbaik, di sana dimakamkan orang-orang terbaik dari umat Islam (Khalil Mulla Khatir dan Muhammad bin Yusuf asy-Syami).


Hampir semua jamaah haji yang sehat, baik sebelum atau setelah haji, mendapatkan giliran berada di Madinah setidaknya selama delapan hari atau shalat arba’in (40 waktu).

Ada pesan-pesan penting dari mengapa jamaah haji "wajib" diziarahkan kepada Rasulullah Saw, Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, dan Utsman bin Affan dan para sahabat lainnya.

Kesempatan berkunjung di Madinah, di antaranya dapat difahami sebagai "napak tilas" perjalanan dakwah dan hijrah Rasulullah Saw.

Pertama, dalam melaksanakan rencana besar perlu disusun strategi mendasar dan kalkulasi hasil.

Kedua, dalam situasi dakwah tidak lagi kondusif karena masih kekurangan dukungan, maka diperlukan adanya mitra-kerja strtategis, dan ini dicontohkan melalui perjanjian Aqabah (Bai’at Aqabah 1 dan 2).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah