BERITA dan INFO HAJI 2022: Waktu Tunggu Haji Indonesia Paling Lama 43 Tahun Tapi Di Malaysia Sampai 141 Tahun

- 23 Juli 2022, 17:51 WIB
Ilustrasi ibadah haji di Makkah, Arab Saudi
Ilustrasi ibadah haji di Makkah, Arab Saudi /kemenag.go.id

PORTAL PEKALONGAN - Simak berita dan info haji 2022 terbaru hari ini terkait waktu tunggu haji Indonesia dan Malaysia yang berbeda dan teknis haji kedua negara tersebut.

Seringkali dipertanyakan berapa waktu tunggu haji oleh masyarakat. Pasalnya, pendaftaran haji melalui pemerintah memiliki waktu tunggu bertahun-tahun.

Indonesia sendiri memberangkatkan 100.051 jamaah haji yang terdiri dari haji khusus maupun haji reguler. Kuota haji reguler di Indonesia ada sekitar 92.825 jamaah dan untuk kuota haji khusus ada 7.226 jamaah.

Baca Juga: BERITA dan INFO HAJI 2022 Terbaru: Berikut Data Nama-Nama Jamaah Haji yang Meninggal Dunia di Hari ke-49

Waktu tunggu antara haji reguler dan khusus berbeda, haji khusus tentunya waktu tunggunya lebih cepat tetapi ongkos pendaftarannya pun lebih mahal dari ongkos pendaftaran haji reguler.

Dilansir Portalpekalongan.com dari laman kemenag.go.id, waktu tunggu haji di Indonesia meskipun seringkali dinyatakan lama oleh masyarakat, ternyata hal tersebut tidak selama dengan waktu tunggu haji di Malaysia.

Waktu tunggu haji di Indonesia berkisar dari 43-86 tahun, sedangkan di Malaysia mencapai 141 tahun.

Waktu tunggu haji Indonesia untuk kuota 100 persen adalah 43 tahun dan untuk kuota 50 persen adalah 86 tahun.

Baca Juga: BERITA & INFO HAJI 2022: Belasan Jamaah Haji Terpapar Covid-19, Kemenkes Terbitkan Aturan Wajib Tes Antigen

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI,Hilman Latief, mengatakan secara umum teknis pelaksanaan haji di Indonesia dan Malaysia sama. Ada sedikit perbedaan antara Malaysia dan Indonesia. Jemaah Indonesia mendapatkan program Arbain, yakni salat 40 waktu berjamaah di Masjid Nabawi Madinah. Kalau Malaysia, program ini sudah dihapuskan dengan alasan sunnah dan untuk efisiensi waktu.

Untuk waktu tunggu, Indonesia lebih beruntung karena mendapatkan kuota lebih besar. Hanya di Indonesia aturan untuk jamaah tidak bisa seketat Malaysia.
“Kami di Indonesia tidak bisa menuangkan kalau berat badan pun ditentukan,” ujar Hilman Latief.

Syed Saleh Syed Abdul Rahman juga menyampaikan tentang waktu tunggu haji Malaysia ketika memimpin rombongan tim haji Malaysia berdialog dengan tim Haji Indonesia di PPIH Daerah Kerja Makkah.

“Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, Ketua Rombongan Haji (Tabung Haji) Malaysia, Kamis, 21 Juli 2022.


Dalam kesempatan ini, kedua pihak sepakat untuk terus menjalin kerjasama dan saling tukar pendapat demi pelaksanaan haji yang lebih baik.

Kedua pihak juga sepakat untuk minta kepada Kerajaan Arab Saudi menambah jumlah kuota haji dan disertai penambahan fasilitas, khususnya selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Baik Indonesia maupun Malaysia juga akan minta Arab Saudi mengurangi biaya Masyair yang dinilai memberatkan jemaah.

“Kami (Indonesia dan Malaysia) memperbincangkan prosesi tahun ini. Bertukar pikiran dan saling mendapatkan informasi terkait layanan umum dan layanan kesehatan. Ini bukan pertemuan terakhir, kami akan terus menjalin kerjasama,” tutup Hilman.

Baca Juga: BERITA & INFO HAJI 2022 : Wah! Merokok di Hotel Madinah, Jamaah Haji Bisa Didenda 200 Real

Warga Indonesia lebih beruntung dari Malaysia karena masa tunggu haji paling lama 43 tahun untuk kuota 100 persen atau 86 tahun untuk kuota 50 persen.

Tahun ini Malaysia memberangkatkan 14.600 jamaah, sedangkan Indonesia 100.051 jamaah. Jika kuota normal, jamaah yang diberangkatkan dari Malaysia sebanyak 31 ribu dan Indonesia lebih dari 200 ribu.

Selain karena kuota terbatas, lamanya waktu tunggu di Malaysia juga karena aturan ketat yang diterapkan di negara itu. Malaysia misalnya, melarang penderita penyakit tertentu berangkat haji. Bahkan obesitas atau kegemukan juga menjadi salah satu syarat yang pantang dilanggar.

“Ada aturan Body Mass Index (BMI) dihitung 40 ke atas tidak boleh berangkat. 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman.

BMI adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi dan berat badan dengan menggunakan rumus tertentu.

Selain obesitas, calon jamaah yang memiliki penyakit bawaan, seperti kencing manis dan darah tinggi, yang tidak terkontrol juga dilarang berangkat.

Baca Juga: BERITA & INFO HAJI 2022: Arab Saudi Sudah Buka Pengajuan Visa Umrah, Cek Link Pengajuannya Disini!

Demikian berita dan info haji 2022 terbaru hari ini terkait waktu tunggu haji Indonesia dan Malaysia yang berbeda dan teknis haji kedua negara tersebut.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah