Network
POGO ini diawasi oleh PACGOR (Philippine Amusement and Gaming Corporation) yang membatasi layanan judi pada warga Filipina sendiri tapi boleh melayani orang luar. Negara yang jadi sasaran judi online ini adalah Vietnam dan China.
Filipina dan China berselisih mengenai POGO ini. Presiden Rodrigo Duterte saat itu menolak seruan langsung Presiden China, Xi Jinping, untuk menutup POGO pada 2019. Presiden Xi mengancam melarang turis China ke Filipina. Turis China menyumbang 21% dari kedatangan turis pra-pandemi di Filipina.
Baca Juga: Pemula Mau Nge- Gym , Wajib Berlatih Ini Dulu, Mudah dan Murah tapi hasilnya Tak Murahan
Presiden Filipina saat ini Ferdinand “Bongbong” Marcos, yang mulai menjabat pada akhir Juni 22 masih ragu-ragu tentang POGO. Bahkan saat dengar pendapat, senat menyoroti dampak berbahaya sektor perjudian ini, termasuk perdagangan manusia, pencucian uang, dan prostitusi.
“Yang legal bayar tagihannya, bayar pajaknya,” ujar Marcos saat jumpa pers seperti dikutip Philipine Daily Inquirer.
Vietnam
Judi adalah ilegal di mata hukum Vietnam. Namun ada lotre yang dikelola negara dan kasino khusus untuk warga negara asing.
Kini Vietnam semakin terbuka dengan investasi bisnis perjudian. Orang dengan paspor non Vietnam diijinkan untuk masuk Kasino dan berjudi. Orang Vietnam diatas 21 tahun dengan syarat, ijin dan bayaran pajak tertentu juga diijinkan.
Pada tingkatkan masyarakat perjudian dan taruhan masih sering terjadi. Pemerintah Vietnam menganggap kecanduan judi sebagai penyakit sosial yang bisa menimbulkan efek tidak aman dan kerusakan tatanan sosial masyarakat.
