PBB: Jika Penduduk Bumi Tak Segera Mengurangi Emisi Global secara Drastis, maka 2030 Terjadi Hal Ini

- 2 Agustus 2023, 16:04 WIB
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan /Foto: British Antarctic Survey/James Kirkham

Baca Juga: MAKI Laporkan Pelanggaran Kode Etik Alexander Marwata ke Dewas KPK

Jika kondisi seperti ii berjalan terus sehingga suhu bumi melampaui batas 1,5 derajat, apakah ini artinya kiamat sudah dekat?

Menurut Lee Hoesung sejumlah dampak bakal dirasakan penduduk bumi termasuk manusia jika suhu bumi lebih dari 1,5 derajat Celcius.

Gletser digambarkan mengalir ke sungai, di Taman Nasional Queulat, di Aysen, Chili 9 September 2022.
Gletser digambarkan mengalir ke sungai, di Taman Nasional Queulat, di Aysen, Chili 9 September 2022.

Misalnya, lanjut Lee Hoesung, peningkatan laju kepunahan spesies (termasuk manusia), gagal panen, hingga "tipping point" dari perubahan sistem iklim berupa kematian koral dan mencairnya es di kutub.

Sejumlah negara kaya sebenarnya merencanakan untuk melakukan karbon netral pada 2050. Namun Sekjen PBB, Antonio Gueterres mendesak mereka mempercepat 10 tahun atau 2040 sebagai cara menghentikan masalah iklim tersebut.

Baca Juga: 10 Contoh Soal Sumatif PAI Bab 3 Kelas 1 SD MI Kurikulum Merdeka beserta Kunci Jawaban

IPCC memprediksi saat laju pemanasan mencapai 1,8 derajat Celcius setengah manusia di bumi bakal hidup di tengah panas dan kelembaban ekstrem pada tahun 2100.

Sejumlah wilayah juga diprediksi jadi paling terdampak dari panas maupun kelembaban ekstrem. Asia Tenggara, sebagian Brasil dan Afrika Barat adalah wilayah yang paling terdampak.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Reuters Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah