Kisah Pilu dan Tragis, Seorang Siswi SMK di Pekalongan Nekat Gantung Diri di Pintu Kamarnya

- 15 September 2023, 03:22 WIB
Ilustrasi seorang anak sedang bermasalah, perlu kepedulian orang-orang terdekat untuk menemukan jalan keluar.
Ilustrasi seorang anak sedang bermasalah, perlu kepedulian orang-orang terdekat untuk menemukan jalan keluar. /Pixabay/Sasin Tipchai

PORTAL PEKALONGAN - Kisah pilu dan tragis ini diharapkan tidak akan terjadi lagi di tengah keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Rasa peduli antaranggota keluarga, antarteman dan guru di sekolah, dan antarsesama warga masyarakat, diharapkan bisa mencegah seseorang mengalami masalah berkelanjutan hingga stres, depresi, dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, yakni bunuh diri.

Diduga mengalami stres atau depresi, seorang siswi SMK di Kabupaten Pekalongan ditemukan telah mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pintu kamarnya.

Baca Juga: Rokok Kretek Filter Penyumbang Kemiskinan di Jateng, BPS: Sumbangan Terbesar Kedua setelah Beras

Korban berinial M (16 tahun) ini diduga sedang bermasalah tetapi tidak mau terbuka dengan orang-orang terdekat atau berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling di sekolah, sehingga tidak menemukan jalan keluar. Hal ini karena ada keanehan saat korban ditemukan sudah tidak bernyawa, yakni korban mengenakan seragam siswi SMP lengkap dengan hijabnya. Padahal korban adalah siswi SMK.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya, berinisial E. Saat itu E berniat mengambil sarung untuk shalat Subuh di kamar adiknya.

"Nah pertama kok sulit dibuka pintunya," cerita E kepada wartawan, Rabu 13 September 2023.

Di luar dugaan, pintu itu sulit dibuka karena tertahan tubuh adiknya yang menggantung. Saat berhasil membuka pintu, E terkejut melihat adiknya sudah tewas dalam kondisi menggantung.

Lebih terkejut lagi E melihat adiknya mengenakan seragam siswi SMP lengkap dengan hijabnya. Diketahui, korban dan kakaknya E bersekolah di SMK yang sama.

Baca Juga: 29.012 PPPK Kemenag Ikuti Kegiatan Orientasi, Menag: Kita Pelayan Masyarakat dan Negara

"Seragam itu entah dari mana didapat. Saya juga bingung. Di rumah ini tidak ada anak perempuan yang masih sekolah, adanya bayi," ungkap E.

Tentang dugaan motif M nekat melakukan bunuh diri, baik E dan kedua orang tuanya tidak tahu masalah yang dihadapi. Sebab M dikenal pendiam, jarang bercerita tentang masalahnya.

"Anaknya pendiam. Memang terakhir ini kerap melamun. Tidak tahu masalahnya apa," ungkap E tampak sedih.

Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim menjelaskan pihaknya bersama Polsek Kedungwuni telah melakukan olah kejadian perkara dan pemeriksaan luar pada diri korban bunuh diri.

Adapun hasil olah TKP oleh Tim lnafis dan pemeriksaan medis oleh petugas Puskeasmas, korban dinyatakan murni bunuh diri. Pada jasad korban tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Baca Juga: Kecelakaan Terjadi di KM 431+400 Ruas Jalan Tol Semarang-Solo, Truk Tronton dan Bus Masuk Parit

Dalam kepiluan yang mendalam, pihak keluarga menerima atas peristiwa yang tak terduga tersebut sebagai musibah. Untuk itu pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Kemudian dilakukan prosesi pemakaman di tempat permakaman desa setempat.***

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah