Tak lupa Gatot Prayitno, SKM, M.Si selaku Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Semarang juga menyampaikan sambutannya.Beliau menyampaikan pesan dari Dr. H Alwin Basri MM, M.IKom selaku Ketua TP PKK Kota Semarang.
Alwin Basri berharap dengan acara yang diselenggarakan oleh RSI Sultan Agung Semarang dapat membantu upaya Pemkot Semarang dalam mengurangi angka stunting melalui berbagai macam kreasi menu MP ASI.
Berdasarkan data yang diperoleh disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga akhir Desember 2023. Kota Semarang masih memiliki 872 kasus stunting, namun data tersebut telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan dengan upaya yang dilaksanakan oleh RSI Sultan Agung Semarang ini mampu mewujudkan Kota Semarang zero stunting di 2024,” ungkap Gatot.
Para kader Posyandu kemudian menyaksikan talkshow yang bertema “MP ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”, pada talkshow tersebut telah hadir 3 ( tiga) narasumber dari RSI-SA Semarang.
Nara sumber tersebut adalah dr. Heny Yuniarti, MKM, Sp.GK , dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. dr. Pujiati Abbas, Sp.A , dokter Spesialis Anak dan Harini Diestiana, S.Gz, RD sebagai Kepala Instalasi Gizi.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Puji, beliau menyampaikan mengenai Start MP- ASI! Stop Stunting!. Dr. Puji menjelaskan bahwa bayi berusia 6 bulan wajib mengkonsumsi MP-ASI karena bayi membutuhkan tambahan energi, protein dan zat besi.
Baca Juga: Roti Ganjer Rel, Lumpia, dan Bandeng Presto Oleh Oleh Khas Semarang Mendunia Berkat Orang Ini
Terdapat 3 tujuan pemberian MP ASI, yang pertama adalah memperkenalkan tekstur makanan pada bayi sehingga keterampilan makan bayi dapat terasah.
“Yang kedua meningkatkan imunitas, kandungan oksidannya juga harus terpenuhi, ada vitamin A, zat besi yang kita jumpai di hati ayam, ikan, brokoli dan seterusnya,” kata Dr. Puji.