PORTAL PEKALONGAN – Anak adalah kebanggaan orang tua, banyak pasangan suami istri mendambakan kelahiran anak ke dunia. Bahkan hadirnya anak dikatakan akan menambah rasa kasih sayang keduanya.
Namun, syariat mengajarkan bahwa setiap anak itu tergadai, hingga ia disembelihkan kambing atas nama Allah Swt.
Jadi, anak dambaan kedua orang tua itu statusnya tergadai hingga kedua orang tuanya melaksanakan akikah, memotong seekor kambing untuk anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-laki.
Baca Juga: Suami Selingkuh, Begini Cara Menghadapinya Menurut Ustadz Abdul Somad
Akan tetapi, tidak setiap pasangan suami istri punya ekonomi mapan di awal pernikahan. Jangankan membeli kambing, membiayai hidup pun kesulitan. Sehingga terpaksalah dia menunda untuk akikah anak.
Melansir dari akun TikTok Insyaallah Bermanfaat, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa akikah anak itu masih boleh walaupun sudah lewat masanya.
“Sembelihkan kambing di hari ketujuh, tidak ada duit di hari ketujuh hari ke-14, tidak ada duit di hari ke-14, hari ke-21, lewat 21 hari tidak usah tengok tanggal lagi,” kata UAS.
Atas pernyataan UAS tadi, maka anak masih boleh diakikahkan walaupun sedah lewat masanya. Eloknya tujuh hari pertama kelahiran, jika belum mampu maka di hari ke-14.
Jika kedua orang tuanya masih belum mampu di hari ke-14, maka boleh dilaksanakan pada hari ke-21. Namun, apabila sudah lewat 21 hari tetapi keadaan ekonomi masih belum memadai, maka lakukanlah akikah itu bilamana telah mampu tanpa perlu melihat tanggal dan tahunnya.
Baca Juga: Gaji Istri Dimakan Suami, Ustadz Abdul Somad: Lihat Akadnya
Artinya, sepanjang hayat masih boleh melaksanakan akikah. Inilah bentuk kemudahan yang diberikan Allah Swt kepada hamba-Nya. Dia tahu tidak semua pasangan orang tua mampu menyembelih kambing disaat anaknya lahir. Ada mereka yang sudah susah sebelum menikah, namun belum mampu juga setelah anaknya lahir, maka mereka mendapatkan kemurahan dari Allah Swt.
“Jangankan anak, bapak ibu yang memiliki orang tua dan belum diakikah, besok pagi beli kambing boleh akikah,” lanjut UAS.
Penjelasan Ustadz Abdul Somad ini menunjukkan dua pesan penting, di antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, ada kelonggaran yang diberikan Allah Swt kepada hamba-Nya berupa tenggat waktu yang tidak terbatas untuk melaksanakan akikah. Sebaiknya memang sepekan pertama kelahiran anak, namun jika belum mampu, boleh menundanya hingga dapat menyembelih kambing.
Baca Juga: 2 Makna Tumakninah Dalam Sholat, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Kedua, akikah ini sangat penting. Hal itu dapat dilihat dari kelonggaran waktu yang diberikan Allah Swt. Jika memang akikah ini hanya sebatas acara seremonial, untuk apa orang tua yang telah senja mengakikahkan dirinya lagi.
Apa yang telah diperintahkan Allah Swt hendaknya dikerjakan semaksimal mungkin, sedangkan yang menjadi larangan-Nya, dijauhi sekuat mungkin.***