Portal Pekalongan - Kodrat seorang Wanita dalam falsafah Jawa ada yang menyebutkan 3 hal yakni macak, masak, dan manak.
Macak yang berarti berdandan, masak yang berarti memasak dalam hal urusan menyajikan makanan untuk suami dan anak – anak dan yang terkhir adalah manak yang berarti melahirkan.
Melahirkan bagi seorang Wanita adalah sebuah keharusan, bahkan sebuah kebanggan. Selain melahirkan Tindakan selanjutnya adalah menyusui, serta mendidik anak – anaknya agar menjadi generasi yang lebih baik dari zaman sebelumnya.
Untuk itulah seorang Wanita adalah madrasah pertama bagi anak – anaknya. Sebab, baik dan buruknya tingkah laku seorang anak adalah hasil dari asuhan orang tuanya.
Namnun, seiring berkembangnya zaman, Wanita masa kini tidak hanya beraktivitas di dalam rumah saja seperti melayani kebutuhan makanan dan minuman anak dan suami, menjaga anak – anak di rumah, bahkan, menjaga harta suami.
Wanita masa kini lebih banyak yang melakukan aktivitas di luar rumah, sehingga urusan pekerjaan di dalam rumah sering terabaikan.
Alasan Wanita beraktivitas di luar rumah beraneka ragam ada yang beralasan karena tuntutan profesi yang dilatar belakangi oleh pendidikan yang yang bersangkutan, namun ada juga yang beralasan karena tuntutan kehidupan untuk mencari rezeki sebagai penopang kelancaran kehidupan dalam rumah tangga.
Sehingga sebutan untuk Wanita masa kini lebih dikenal dengan istilah Wanita karir. Dalam Islam pilihan menjadi Wanita karir diperbolehkan asalkan tidak mengumbar aurat, tetap menjaga kehormatan rumah tangga dan keluarga, dan tidak menyebabkan kesombongan.
Sering terjadi ketika Wanita yang sudah sukses dengan karirnya, lantas bersikap sombong bahkan tidak segan – segan merendahkan martabat suaminya yang secara penghasilannya jauh di bawahnya.
Seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah video short unggahan sebuah akun facebook , menyampaikan bahwa Wanita karir bukan dilarang asalkan dengan catatan.
“Wanita karir bukan dilarang lho ya, asalkan dengan catatan kerjanya adalah diizinkan suami, kerjanya terhormat, serta harus meningkatkan ketawadhuannya. Kalau tidak jangan jadi Wanita karir,” tegas Buya Yahya
Pentingnya seorang istri meminta izin kepada suami adalah untuk mewujudkan kebaikan, kemaslahatan, keharmonisan dalam keluarga.
Jika Tindakan atau keputusan seorang istri yang berkaitan langsung dengan suami, kemaslahatan kelaurga, atau pun kesepakatan bersama, maka memberi dan meminta izin atas suami istri itu menjadi peranan yang sangat penting.
Karena apapun yang disepakati akan menjadi suatu kebaikan dalam membina keluarga yang harmonis, sejahtera dan Bahagia.***