PORTAL PEKALONGAN - Dalam Alquran, ayat kursi merupakan bagian dari surah Albaqarah ayat ke-255. Di setiap kalimat pada bacaan Ayat Kursi, mengandung banyak sekali makna tentang kuasa Allah Swt.
Namun, hal itu belum banyak orang mengetahu hal itu, sehingga banyak yang asal – asalan atau bahkan ada yang hanya ikut teman terlebih pada saat digelarnya acara tahlilan.
Hal tersebut membuat kesadaran dan minat membaca ayat kursi tergolong cukup rendah. Padahal ayat kursi dikenal sebagai ayat yang memiliki keistimewaan.
Baca Juga: Gus Baha: Nikmat Terbesar Itu Islam, Tanamkan agar Hidupmu Lebih Damai!
Ayat kursi memiliki tempatnya sendiri meskipun seluruh ayat dari semua surat di Alquran mulia. Namun ayat kursi merupakan ayat yang paling spesial diantara ayat – ayat lain. Itu karena ayat kursi memilki arti dan makna yang terkandung dalam ayat kursi.
Selain itu, ayat kursi menurut Nabi Muhammad Saw. itu diambil langusng dari gudangnya Arsy. Sebagaimana yang disampaikan oleh KH Ahmad Bahaudin Nursalim dalam sebuah kajian yang diunggah oleh kanal youtube Basuh Hati.
“Semua ayat – ayat Qur’an itu di dokumen umum di lauhud mahfudz tetapi Aku (Muhammad) mengambil min kanzil arsy atau dari gudangnya Arsy,” papar Gus Baha
Semua ayat memang kehadiranya dari Allah Swt. tetapi ada yang hubunganya dengan makhluk dan itu berada di kelas fadho’il atau keutamaan yang biasa. Kemudian, ada ayat – ayatnya Allah yang tentang dirinya sendiri. Ayat itulah yang tidak tertandingi.
Seperti ayat kursi, dimana ayat ini merupakan ayat yang menceritakan Allah sendiri. Sebagaimana lafadz dan arti ayat kursi adalah sebagai berikut
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Baca Juga: Gus Baha: 6 Kunci Masuk Surga dan Menutup Pintu Surga Menurut Sayyidina Ali
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum, Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Itulah sebabnya ayat kursi begitu istimewa karena dalam ayat kursi Allah menceritakan tentang Allah sendiri baik drai segala sifat sifat Allah dan juga apa yang ada di bumi dan langit merupakan kepunyan Allah Swt.***