Doa Ziarah Kubur Pendek di Bulan Syaban Jelang Ramadahan

1 Maret 2023, 13:52 WIB
Simak Adab Ziarah Kubur Sesuai Tuntutan Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Lepas Sendal Saat Ziarah Kubur /

PORTAL PEKALONGAN - Zirah menjadi wasilah atau sarana seorang hamba menghormati dan mendoakan mereka yang telah terlebih dahulu menghadap Sang Khalik. Selain itu, ziarah menjadi sarana merenungi hidup yang kelak pasti akan berakhir atau meninggal. Ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Sya'ban karena di bulan ini segala amalan baik akan diangkat.

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang telah menjadi tradisi dan cukup familiar bagi umat islam di Indonesia. Mengunjungi makam orang tua, kerabat, atau sahabat untuk kemudian melantunkan doa hingga zikir lazim dilakukan, khususnya jelang bulan Ramadhan dan lebaran.

Doa yang dikirimkan saat berziarah nantinya akan menjadi sedekah pahala kepada orang yang telah meninggal.

Baca Juga: Simak Resep Ayam Geprek Crispy Sambal Matah, Bikin Sensi Lidah Kepanasan

Doa Ziarah Kubur Pendek yang Shahih Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak hanya melakukan ziarah saja, melainkan juga mengajarkan doa apa yang semestinya dibaca di makam.

Doa ini diajarkan Nabi Muhammad ketika sang istri, Aisyah Radhiyallahu ‘Anha ketika bertanya kepada Rasulullah tentang doa apa yang dibaca saat berziarah.

Rasulullah lantas memberikan bacaan atau doa yang isi redaksinya antara lain mengandung salam, doa kebaikan bagi ahli kubur, dan renungan bahwa semua orang akan menuju pembaringan terakhir

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. Wa inna insya allahu bikum la-laahiquun wa as alullaha lana walakumul ‘aafiyah.

Baca Juga: Sustiyah Ketua IGTKI-PGRI Bawang 2022-2027, Heri Nurwantoro: Buat Program agar Anggotanya Pinter

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian. (HR. Ahmad no. 25855).

Pengkhususan waktu tertentu untuk mendoakan arwah dan membaca Al Quran serta kalimat thayyibah yang dikirim untuk mayit, diperbolehkan oleh sebagian ulama. Dasarnya, mereka berpegangan kepada hadis riwayat Ibnu Umar:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِيْ مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا. وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ. 

Artinya: “Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu mendatangi masjid Quba’ setiap hari Sabtu, dengan berjalan kaki dan berkendara.

Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhuma juga selalu melakukannya.” Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani memberikan komentar bahwa hadits tersebut menunjukkan kebolehan mengkhususkan sebagian hari atau sebagian waktu untuk melaksanakan amal saleh, dan melanggengkannya.

Baca Juga: 5 Ide Usaha Kaki Lima dengan Omset Bintang Lima

Terkait Hukum Menghadiahkan Doa Arwah pada saat  Ziarah Kubur. Beberapa berpendapat antara ulama yang memperbolehkan dan yang tidak.  - Untuk yang Memperbolehkan Para ulama dari mazhab Hanafi, sebagian mazhab Hanafi, Syafi'i, dan Hanbali menegaskan bahwa menghadiahkan pahala bacaan Al Quran dan kalimat thayyibah hukumnya boleh dan diyakini pahalanya akan sampai. ***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler