Ramadhan Membakar Karat dan Dosa, Benarkah? Ini Penjelasan Prof Ahmad Rofiq

- 5 April 2022, 09:49 WIB
Prof Ahmad Rofiq: Kota Semarang Menyemai Pecinta Al Quran
Prof Ahmad Rofiq: Kota Semarang Menyemai Pecinta Al Quran /Ali A/

dosa

PORTAL PEKALONGAN - Berbahagialah sedulur-sedulur semua, khususnya yang beriman, karena Anda disapa secara khusus untuk menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriyah, tepatnya di bulan Sya’ban.

Ibadah puasa yang dalam Bahasa Arab disebut shaum dan/atau shiyam, secara bahasa juga disebut imsak artinya menahan diri.

Baca Juga: Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang Keutamaan Sholat Tarawih

Dalam pengertian syara’ atau istilah, puasa adalah “menahan makan, minum, hubungan suami isteri dan hal-hal yang membatalkan puasa (al-mufthirat/al-mufaththirat) dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari dengan niyat tertentu”.  

Imam Al-Ghazali dalam Mukâsyafatu l-Qulûb, (h. 744) mengutip Al-Baghawi mengatakan, bahwa “yang sahih Ramadhan adalah nama bulan yang berasal dari kata ramdha’, artinya batu yang dipanaskan. Karena mereka berpuasa di bulan yang sangat panas.

Ada yang mengatakan, “bulan itu dinamakan Ramadhan, karena ia dimaksudkan untuk membakar dosa-dosa” (Ibid.)

Baca Juga: Jadwal Acara RTV Hari Ini Selasa 5 April 2022, Saksikan Oddbods, Ustadz on The Road, hingga Bola Kampung

Rasulullah saw menegaskan: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan keimanan dan muhasabah (introspeksi diri), maka diampuni dosa-dosanya yang lalu” (Riwayat Al-Bukhari (38), Muslim (760).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x