Apakah Bid'ah Sholat Malam Berjamaah? Simak Penjelasan Ustadz Oemar Mita

- 10 April 2022, 22:54 WIB
Ilustrasi  Apakah Bid'ah Sholat Malam berjamaah?
Ilustrasi Apakah Bid'ah Sholat Malam berjamaah? /Freepik

 

PORTAL PEKALONGAN - Ada pendapat mengatakan bid'ah sholat malam berjamaah. Apakah pendapat itu benar? Ustadz Oemar Mita menyampaikan penjelasannya di artikel ini.

Maksud dari sholat malam berjamaah adalah menumbuhkan semangat pasangan suami istri supaya tumbuh kenikmatan ibadah.

Ibadah sholat malam bersama tentu amat membahagiakan. Jika ada teman, ibadah akan terasa ringan. Pertanyaannya apakah itu bid'ah jika dilakukan berjamaah?

Baca Juga: Simak Kiat Tumbuhkan Kenikmatan Ibadah Sholat Malam Bersama Suami Istri

Oemar Mita mengajak pasangan suami istri, misalnya, untuk tumbuhkan kenikmatan sholat malam bersama, sebagaimana dilansir channel resmi Youtube Oemar Mita Syameela.

Menjawab mengenai bid'ah atau tidak sesuai tuntanan Rasulullah SAW jika itu dilakukan, maka Oemar Mita punya jawaban lain.

Menjawab pertanyaan di atas mari dengan sebuah kisah dari Bukhari Musmim.

 

Dikisahkan suatu kisah Rasulullah sedang berdiam di rumah Maimunah. Di sana ada Ibnu Abbas yang kemenakan Maimunah. Karena mereka mahram, Ibnu Abbas boleh menginap di sana dan belajar dari Rasulullah.

Hadist Shohih dari HR Bukhari Muslim, Ibnu Abbas merekam apa yang Rasulullah lakukan mulai dari selepas Isya hingga masuk Subuh. Dikatakan oleh Ibnu Abbas, selepas Isya, Rasulullah itu mengobrol dengan istrinya baru tidur.

Baca Juga: Hati-hati kebiasan Sholat Witir Ini Akan Berujung Pada Riya, Jangan-Jangan Kamu Pernah Lakukan Juga!

 

Setelah tidur, Rasullullah bangun tengah malam untuk sholat malam. Selepas itu, mendekati Subuh, rasul bangun kembali. Jadi ada tiga tahapan tidur Rasulullah.

Saat Rasulullah SAW sedang sholat malam, Ibnu Abbas mendekati dan ikut sholat bersama menjadi makmum kepada Rasulullah SAW. 

Apabila saat Ibnu Abbas mendekat dan ingin jadi makmum adalah salah, Rasulullah pasti sudah menepisnya atau melarang. Namun, Rasulullah membiarkannya.

Memang ada peristiwa makmum yang berkaitan ini perlu diingat, yaitu saat Rasulullah memang menjewer kuping Ibnu Abbas. Apa yang dilakukan Rasulullah bukan melarang, melainkan menempatkan Ibnu Abbas yang makmum harus berada.

Baca Juga: Penjelasan Adi Hidayat Mengenai Wanita Sholat Tarawih di Masjid, Wajibkah dan Apa Hukumnya?

Sebelumnya, Ibnu Abbas berdiri di sebelah kiri imam. Karena salah, Rasulullah menjewer kuping Ibnu Abbas untuk pindah ke sebelah kanan dan sejajar. Hal ini yang mendasari mengapa hal ini berlaku pada sholat berjamaah berdua, jika hanya ada satu makmum maka berdiri di kanan iman dan sejajar.

 

Demikian tidak bid'ah sholat malam berjamaah, terutama bagi suami istri. Mari timbulkan kenikmatan ibadah dengan cara terpaksa, terbiasa, kebutuhan, dan terakhir, kenikmatan.***

 

 

Editor: Sumarsi

Sumber: YouTube Oemar Mita Syameela


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x