Simak Tuntunan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan Sesuai Hadist. Amalkan Demi Mendapatkan Lailatul Qadar

- 22 April 2022, 12:00 WIB
Berikut Tuntunan Itikaf di Masjid Sesuai Hadist Shohih
Berikut Tuntunan Itikaf di Masjid Sesuai Hadist Shohih /freepik

PORTAL PEKALONGAN - Simak tuntunan Itikaf di 10 hari terakhir ramadhan yang sesuai Hadist shohih. Setiap umat Muslim yang mengamalkan dijanjikan Lailatul Qadar.

Ada syarat dan tuntunan melaksanakan Itikaf di masjid sesuai Hadist. Amalan 10 hari terakhir ramadhan ini akan diganjal Lailatul Qadar bagi Muslim yang melaksanakan.

Artikel ini akan membahas tuntas tuntunan Itikaf di masjid pada 10 hari terakhir ramadhan sesuai Hadist Rasulullah SAW supaya diganjar pahala Lailatul Qadar.

Baca Juga: Apakah Mandi Junub Setelah Adzan Subuh Membuat Puasa Tidak Sah? Simak Juga Tata Cara Selengkapnya

Secara bahasa Itikaf artinya menetap terhadap sesuatu. Secara syari'i, itikaf artinya menetap di masjid dengan niat khusus dan tata cara tertentu.

Hukum melaksanakan Itikaf adalah sunnah bukan wajib, kecuali jika seorang muslim mewajibkan atas dirinya karena bernazar.

Hadist yang menerangkan tentang hukum Itikaf adalah dari Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah SAW biasa beritikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun, pada tahun wafatnya Beliau beritikaf selama dua puluh hari (HR Al-Bukhari)."

Waktu yang paling utama melakukan Itikaf, jumhur utama berpendapat kalau Itikaf dapat dilakukan kapan saja di luar bulan Ramadhan, hanya paling afdol memang di 10 hari terakhir ramadhan.

Baca Juga: Lailatul Qadar Jatuh di Malam 27 Ramadhan? Ini Kata Prof Ahmad Rofiq

Aisyah ra berkata, "Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga wafatnya. Kemudian istri-istri Beliau pun beritikaf setelah kepergian Beliau."

Rasulullah SAW beritikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan tujuan mendapatkan Lailatul Qadar, menghilangkan kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabb-nya. Beliau banyak berdoa dan berzikir ketika itu.

Jika ingin beritikaf di bulan Ramadhan, seseorang diperintahkan memasuki masjid setelah sholat Subuh pada hari ke-21 dan keluar setelah sholat Subuh pada hari Idulfitri menuju lapangan.

Namun, ada beda pendapat kebanyakan jumhur ulama mengatakan jamaah masuk ke masjid menjelang matahari terbenam pada hari ke-20 Ramadhan. Menurut mereka, yang dimaksud dengan 10 hari adalah jumlah bilangan malam, dimulai dari awal malam.

Baca Juga: Puasa, Zakat, dan Pemberdayaan Umat, Prof Ahmad Rofiq: Disiplin dalam Menahan Ini...

Mari kita lihat rukun Itikaf. Yang termasuk rukun Itikaf adalah

1. Seorang muslim, berakal, dan mumayyiz. Laki-laki dan baligh bukan syarat i'tikaf.

2. Berniat di dalam hati untuk itikaf, ikhlas karena Allah SWT semata.

3. Melakukan itikaf di masjid yang di dalamnya ditegakkan sholat 5 waktu.

4. Menetap di masjid dalam rangka beribadah

Itikaf harus dilakukan di masjid sesuai firman Allah SAW dari surah Al Baqarah ayat 187.

"Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) sementara kalian sedang beritikaf di masjid.“

Itikaf boleh dilakukan di masjid mana saja sesuai firman Allah SWT di atas asalkan ditegakkan sholat 5 waktu dan terbuka untuk umum. Jika ada masjid tidak menegakkan sholat Jumat, tetap bisa dipakai Itikaf.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Menjadi Orang Tua Bahagia, Simak Kajian Bersama Psikolog H. M. Jamaludin Ahmad

Lalu, berapa lama waktu berdiam di masjid untuk Itikaf ada perbedaan pendapat ulama. Mereka sepakat bahwa tidak ada waktu maksimal beritikaf. Hanya beda pendapat di waktu minimal.

Kita ambil pendapat Imam Al-nawawi bahwasanya itikaf yang sesuai jumhur ulama adalah dipersyaratkan untuk menetap di masjid baik dalam waktu lama atau sebentar, bahkan sampai beberapa jam atau beberapa saat saja.

Oleh karena itu, setiap orang yang akan ke masjid di setiap sepuluh hari terakhir Ramadhan sebaiknya selalu berniat itikaf. Hal ini karena sebentar saja kita berada di masjid pun sudah masuk pahala Itikaf.

Apa yang membatalkan Itikaf?

1. Berniat sengaja membatalkan Itikaf

2. Keluar dari masjid tanpa alasan syari’i

3. Melakukan jima (bersetubuh dengan istri)

Baca Juga: Akan Mendapat Pahala Mati Syahid dan Orang Saleh, Itulah Fadhilah Sholat Tarawih Malam Ke-20 Ramadhan

Hal yang diperbolehkan saat Itikaf, sebagai berikut

1. Keluar masjid untuk kebutuhan mendesak misal makan, buang hajat, dan hal lain yang bukan untuk maksiat.

2. Mengeluarkan sebagian anggota badan dari masjid.

3. Makan, minum, berbicara, dan tidur.

4. Berwudhu, menggunakan parfum, minyak rambut dan sebagainya.

5. Bermuamalah dan melakukan perbuatan selain ibadah di dalam masjid, kecuali berjual beli.

Adab itikaf adalah hendaknya seseorang senantisa memperbaiki keikhlasan niatnya beritikaf.

Baca Juga: Arab Saudi Membatasi Kuota Umrah Ramadhan 2022 Tetapi Melonggarkan Aturan Prokes, Simak Selengkapnya!

Seorang yang sedang Itikaf disunnahkan menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan kepada Allah seperti: memperbanyak sholat, membaca Alquran, berdoa, berzikir, bersholawat pada Rasulullah, dan ibadah lain.

Hendaklah muslim yang sedang Itikaf menjauhkan diri dari perkara yang membuat dia sibuk sehingga jauh ibadah dari Allah SWT baik dengan perkataan dan perbuatan.

Terlebih lagi dilarang muslim yang Itikaf di masjid 10 hari terakhir berkata kotor, melakukan ghibah, atau lakukan dosa lain selama berada di masjid.

Demikian tata cara Itikaf lengkap 10 hari terakhir ramadhan sebagai amalan utama para muslim di bulan Ramadhan yang sesuai Hadist.***

Editor: Sumarsi

Sumber: YouTube Yufid TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah