Lailatul Qodar: Malam Kemuliaan dan Kunikan Rahasia Keberadaanya

- 23 April 2022, 20:54 WIB
Ilustrasi Lailatul Qodar
Ilustrasi Lailatul Qodar /Pixabay

Kepatuhan seorang hamba akan seluruh perintah Allah, dan meninggalkan jauh-jauh semua larangan-Nya, adalah jati diri dari seseorang beragama. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah ‘Azza wa Jalla menegaskan:

Riwayat dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, bahwa seluruh amal perbuatan Anak Cucu Adam untuknya, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku, dan Aku akan membelasnya.

Dan apabila puasa salah seorang kalian, maka janganlah berkata rafats, mendorong cepat, maka apabila salah seorang ada yang mengumpat atau memeranginya, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku seseorang yang berpuasa, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya aroma minyak misik (kesturi). Bagi orang yang berpuasa berhak dua kebahagiaan, yang akan dinikmatinya, ketika berbuka ia berbahagia, dan ketika berjumpa dengan Tuhannya, ia berbahagia dengan puasanya” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

 Oleh karena itu, marilah pada kesempatan di bulan penuh berkah ini, kita maksimalkan ibadah puasa kita dengan menyempurnakannya dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Selain tadarus, juga menghadiri kegiatan majelis ilmu, karena dengan demikian apa yang kita peroleh di bulan puasa ini, akan menjadi tabungan dan investasi besar bagi masa depan kita.

Baca Juga: Susilo Teguh Raharjo, Memperoleh Kenaikan Pangkat Brigjen Polisi

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah! Allah SWT berfirman :

  1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
  2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
  3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
  4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
  5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Tidak ada keragu-raguan lagi bagi kita, bahwa pada malam Lailatul Qadar tersebut Allah menurunkan para malaikat untuk membawa rahmat dan kasih sayang Allah, dilimpahkan kepada hamba-hamba Allah yang memanfaatkan untuk mendekatkan diri bertaqarrub dan bermunajat kepada-Nya.

Nabi saw bersabda: “Pintu langit dibuka di malam Lailatul Qadar, tidak ada seorang hamba yang shalat di dalamnya, kecuali Allah menjadikan baginya, pada setiap takbir, laksana menanam pohon di surga, sekiranya dia berjalan seseorang yang mengendarai dalam bayangan keteduhannya 100 tahun, sungguh tidak mampu melewatinya, pada setiap rakaat, dinilai satu rumah di surga dari intan, permata, batu permata seperti zamrud, dan mutiara, dan pada setiap ayat bacaannya dalam shalat ibarat mahkota di surge, dan pada setiap duduk, adalah derajat dari ketinggian surga, dan pada setiap salam perhiasan dari perhiasan surga” (Zubdatul Wa’idhin).

Allah juga berjanji akan mengabulkan seluruh doa dan permohonan kita.Karena itu pula Allah memerintahkan kepada kita untuk berdoa dan memohon kepada-Nya.

Halaman:

Editor: Sumarsi

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah