Network
PORTAL PEKALONGAN - Ustadz Abdul Somad jelaskan bahwa sholat yang telah lama ditinggal bukan hanya bisa diganti, tetapi wajib diganti.
Hal tersebut dikutip Portal Pekalongan dari akun Tiktok Azan Putra, di mana UAS, sapaan akrab Ustadz Abdul Somad, menjelaskannya.
Sebagian orang mungkin saja punya masa lalu yang kelam atau pernah nakal, sehingga tersilap dalam perkara sholat. Meninggalkan sholat menjadi hal yang mudah dilakukan.
Baca Juga: Hati-Hati! Ustadz Abdul Somad Peringatkan Akibat Meninggalkan Sholat Jumat Berturut-Turut
Lalu pada usia senja hidayah Allah Swt datang menembus hati. Tergerak iman ingin menunaikan sholat, teringat pula dosa masa lampau, menganggap remeh urusan sholat.
UAS menyebutkan bahwa setiap muslim yang meninggalkan sholat wajib diganti. Terhitung semenjak akil baligh, maka sejak itulah ia diwajibkan menunaikan sholat.
"Menurut empat mazhab, sholat yang lama ditinggal wajib diganti. Namanya sholat qodho," ujar UAS.
Sholat qodho merupakan cara mengganti sholat yang telah ditinggalkan dengan cara sholat seperti biasa.
Misalnya seseorang meninggalkab sholat dzuhur dua kali, maka dia wajib menggantinya dengan sholat dzuhur dua kali pula.
Seberapa banyak sholat yang ditinggalkan, sebanyak itu pula sholat qodho dilakukan.
Baca Juga: Lupa Baca Qunut Subuh, Ustadz Abdul Somad Beritahu Cara Menggantinya
Sholat itu penting karena menjadi amal pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Siapa yang baik sholatnya, maka baik pula amal ibadah lainnya. Berlaku hukum sebaliknya.
Setiap orang hanya akan menanggung beban masing-masing. Ketika menghadap Allah, tidak ada pertanggungjawaban yang diwakilkan.
Anak tidak bisa diwakilkan ayah, istri tidak bisa diwakilkan suami, begitu juga sebaliknya. Kelak semua akan mengurus dirinya sendiri-sendiri.
Baca Juga: Rajin Sholat tapi Senang Adu Domba, Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Jika sekarang sholat masih tertunggak, maka masih ada waktu untuk melunasinya. Sholat adalah tali hubungan antara hamba dan Tuhannya. Apabila terputus tali itu, tiada lagi Tuhan bertanggungjawab atas hidupnya.***
