Ustadz Abdul Somad: Bersyukurlah Menjadi Perempuan

- 8 Desember 2022, 21:18 WIB
Potret seorang wanita yang sedang berlibur di Kebun Teh Organik Cikuya, surga tersembunyi dan satu-satunya kebun teh di Banten / Tangkap Layar / Instagram @bantenbagus_
Potret seorang wanita yang sedang berlibur di Kebun Teh Organik Cikuya, surga tersembunyi dan satu-satunya kebun teh di Banten / Tangkap Layar / Instagram @bantenbagus_ /

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Dulu bangsa Arab Jahiliyah memiliki pandangan rendah terhadap perempuan. Bagi mereka, memiliki anak perempuan adalah aib dan hanya membuat malu keluarga. Perlakuan terhadap kaum perempuan pada masa itu hanya terbatas pada aspek sumur, dapur dan kasur. Perempuan dianggap hanya sebagai pemuas nafsu belaka.

Hal tersebut tentu memiliki penyebab. Bangsa Arab Jahiliyah memiliki kebiasaan berperang, sehingga mempunyai anak laki-laki akan menjadi sebuah kebanggaan, karena bisa turut berjuang di medan tempur. Sedangkan anak perempuan, hanya kaum lemah dan menyusahkan kabilah. Tidak jarang orang tua menguburkan bayi perempuan mereka hanya karena anggapan ini.

Namun setelah Islam datang, perempuan diangkat derajatnya serta dimuliakan. Kaum hawa harus dilindungi harkat dan martabatnya. Mereka tidak lagi bertugas pada tiga matra, kasur, sumur dan dapur saja, melainkan dapat mengubah tatanan dunia.

Bukankah nabi sendiri yang berkata, bahwa tegakknya suatu negara tergantung dari kaum wanitanya? Apabila baik wanitanya, maka selamatlah negeri dan generasinya, berlaku hukum sebaliknya.

Di zaman yang lebih modern, perempuan memiliki panggung yang lebih luas. Emansipasi wanita membuat kaum hawa berpeluang menjadi pemimpin dunia, bahkan dapat mengungguli laki-laki.

Melansir akun TikTok Ustadz Abdul Somad, pun sejak dahulu nyatanya kaum hawa menjadi mutiara di laut paling dalam.

Hal tersebut dicontohkan Ustadz Abdul Somad pada kisah Nabi Adam as. Bukankah Allah Swt menciptakan dia sebagai manusia pertama di dalam surga yang penuh kenikmatan, bahkan sebagai sumber kebahagiaan?

Tetapi lambat laun tinggal di surga, Nabi Adam as pun merasa kesepian dan tidak menikmati fasilitas eksklusif yang disediakan rabbul ‘alamin.

Halaman:

Editor: Alvin Arifin

Sumber: TikTok Ustadz Abdul Somad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x