Tapi anak keturunan mereka menjadi orang-orang besar. Berapa banyak tokoh nasional yang lahir dari keluarga petani. Ayah mereka memang pemegang pacul, tetapi anaknya adalah ‘alim besar, kiai yang disegani, militer yang ditakuti, ataupun pejabat pemikul amanah rakyat.
Semua terjadi karena kebersihan hati orang-orang kampung, mereka bekerja di dunia untuk mengisi waktu luang panggilan Allah Swt melalui lantunan adzan. Tidak ada ambisi untuk menjadi kaya, tetapi Allah sertakan kekayaan yang sesungguhnya, yakni hati seluas tujuh samudera.
Baca Juga: Hati-Hati! Ustadz Abdul Somad Sebut Kambing Bisa Lebih Mulia Dari Manusia
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Jangan Berdoa Minta Surga
Orang perkotaan sebaliknya, lebih didominasi mereka yang ambisi terhadap dunia fana. Semua pekerja ingin dapatkan jabatan tinggi tanpa mengetahui tujuannya. Seorang mahasiswa ingin cepat lulus tanpa mengetahui makna belajar yang sesungguhnya.
Interpretasi hati yang bersih ke dalam hidup merupakan hal yang sulit, tapi itulah hidup terbaik. Bukan sekadar ikut-ikutan orang, tetapi tahu bahwa hidup ini punya tujuan.***