Network
PORTAL PEKALONGAN – Tobat merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ampunan Allah Swt, pun dengan bertobat dapat membangun kembali hubungan yang baik antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Namun, ada pemahaman yang keliru dari sebagian kalangan muslim. Mereka mengira bahwa sekadar tobat dengan melakukan tobat nasuha perkara selesai begitu saja. Padahal tidak seperti itu konsepnya.
Dilansir dari Youtube Petuah Satu Menit, bahwa Ustadz Abdul Somad pun sedikit bingung dengan pertanyaan jamaah yang demikian.
“Tobat tapi tidak bayar utang sholat, enak sekali,” kata UAS.
Baca Juga: Pernah Berbuat Dosa, Ustadz Abdul Somad: Ini Tanda Tobat Diterima Allah
Baca Juga: Ditanya Soal LGBT, Ustadz Abdul Somad: Andai Diterapkan Hukum Islam, Bencong akan Tobat Semua
Menurut UAS, tobat bukan sekadar penyesalan diri lantas tidak berbuat apa-apa. Tobat bukan pula melaksanakan sholat tobat, lalu berdiam diri dan menjaga dari perbuatan dosa. Benar, tapi belum sempurna.
Tobat hendaknya diiringi amal sholeh guna mengganti perbuatan keliru yang pernah dilakukan di masa lalu.
Misalnya, dulu tidak mengerjakan sholat mulai dari akil baligh sampai menikah. Maka, selain bertobat dan memohon ampunan kepada Allah Swt, dia juga harus mengganti sholat yang pernah ditinggalkannya itu.
“Orang yang tobat, sholatnya di-qodho sebanyak sholat yang dia tinggalkan. Caranya setiap satu waktu sholat, satu kali qodho,” lanjut UAS.
Mengganti sholat yang telah lalu itu wajib, sebab akan dipertanggung jawabkan kepada Allah Swt kelak di akhirat.
Cara menggantinya adalah dengan melaksanakan sholat qodho setelah selesai mendirikan sholat wajib. Satu waktu diisi dengan satu kali qodho, sehingga orang yang bertobat dan ingin mengganti sholatnya yang telah lalu berarti sholat sebanyak dua kali dalam satu waktu, sholat pertama menggugurkan kewajiban sementara sholat kedua mengganti sholat yang pernah ditinggalkan di masa lalu.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah ala Ustadz Abdul Somad untuk Mulai Tobat
Baca Juga: Suami Tidak Sholat, Ustadz Abdul Somad: Ada Dua Statusnya
Pun begitu dengan puasa yang pernah ditinggalkan, harus diganti di hari kemudian. Sebab hal tersebut menjadi utang manusia kepada Allah Swt.***
