Portal Pekalongan - Dalam Al-Qur’an terdapat banyak cerita dan kisah umat terdahulu. Allah bercerita dan mengisahkan umat – umat terdahulu bukan bertujuan agar manusia sebagai penikmat semata namun agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya.dan itu sudah di tegaskan dalam QS Yusuf ayat 111
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ
Artinya: “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang yang mempunyai akal. (QS Yusuf 111)
Cerita dan kisah umat terdahulu yang diceritakan Allah melalui Al Quran, agar manusia mengikuti mereka yang telah berbuat kebaikan dan menjauh dari mereka yang mendapat siksa Tuhan karena kedurhakaan.
Baca Juga: Gus Baha: Cara Agar Hidup Berkecukupan untuk Menggapai Kebahagiaan
Namun pilihan ada ditangan kita. Apakah mau ikut bersama mereka yang binasa terkena azab atau hidup bersama mereka yang memilih kehidupan sebenarnya.
Dilansir dari unggahan Youtube Jeda Nulis, Habib Ja’far menyampaikan tentang sifat – sifat Firaun yang terdapat dan Al Quran serta sudah melakat pada diri kita.
“Kisah Firaun yang diabadikan dalam Al-Quran. Kisah dan jasadnya diabadikan karena memiliki pelajaran yang begitu besar bagi manusia setelahnya,” papar Habib Ja’far
Kisah Firuan telah diabadikan dalam Al Quran Surah Yunus ayat 92 yang berbunyi:
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ