Wajib Tahu! Mengidolakan Artis Korea Berlebihan, Ternyata Begini Hukumnya dalam Islam

- 17 Februari 2023, 08:04 WIB
Ilustrasi artis Korea.
Ilustrasi artis Korea. /Viu/

 

PORTAL PEKALONGAN - Dalam forum tanya-jawab tentang kajian Islam di akun media sosial Bimbingan Islam, seorang penanya sebut saja Fulan menanyakan tentang hukum mengidolakan artis Korea dalam Islam.

"Ustadz saya mau bertanya. Akhir-akhir ini, banyak di kalangan remaja yang gemar dengan bintang Korea. Mereka mengidolakan pemeran film/drama, penyanyi band dari negara tersebut. Bagaimana Islam memandang idola? Apa yang seharusnya dilakukan para remaja sekarang agar tidak terjebak pada pengidolaan yang berlebihan? Terima kasih, Ustadz."

Pernyataan itu disampaikan Fulan kepada Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. Dilansir Portalpekalongan.com dari laman Bimbinganislam.com, Jumat 17 Februari 2023, pertanyaan itu mendapat penjelasan dari Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA berikut ini.

Baca Juga: Inilah Khutbah Iblis pada Hari Kiamat, Ustadz Firanda Andirja: Sangat Menyentuh Hati Para Pengikutnya

"Penanya yang dirahmati Allah. Semoga kita dalam lindungan Allah Ta’ala. Mengidolakan dan menggandrungi pada akhirnya meneladani. Bukan hal yang baru di tengah masyarakat kita khususnya para remaja. Kita sering melihat gaya rambut, telinga (gaya anting) dan fashion yang beraneka ragam, semuanya digugu dan ditiru agar mirip dengan sang idola," kata Ustadz Abu Rufaydah memulai penjelasannya.

Ustadz Abu Rufaydah memberikan contoh kasus, ada seorang wanita muslimah berjilbab naik di atas panggung musik, lalu dikecup oleh sang idola. Bukan kepalang bahagianya ia bahkan terbawa oleh suasana emosional sampai ia menangis bahagia bisa berjumpa dengan sang idola.

"Indonesia dikenal oleh dunia dengan masyarakat ketimuran, yang menjaga adab dan sopan santun dalam bertutur kata dan berpakaian. Namun seiring berkembangnya zaman adab dan sopan santun makin hari makin menurun. Karena itu anak-anak remaja banyak meniru budaya barat dalam segala hal, salah satu pintu masuknya dari perfilman, olah raga dan yang lainnya. Dampaknya yaitu mengikuti gaya hidup bebas, free seks, mabuk dan merosotnya moral," ungkap Ustadz Abu Rufaydah.

Ustadz Abu Rufaydah menyebut Anas bin Malik pernah menceritakan bahwa seseorang bertanya pada Rasulullah Sat: “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”

Baca Juga: Cara Menghentikan Kecanduan Nonton Video Porno dan Onani, Begini Penjelasan Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

Rasulullah Saw berkata: “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang itu menjawab: “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa, dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”

Rasulullah Saw berkata: “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain di Shahih Bukhari, Anas mengatakan: “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”

Anas pun mengatakan: “Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”

Sementara itu, Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: "Itulah keutamaan orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang shalih, pelaku kebaikan yang masih hidup atau pun yang telah mati. Namun, kecintaan ini dilakukan dengan melakukan perintah Allah dan Rasul-Nya, menjauhi setiap larangan dan beradab sesuai yang diajarkan oleh syari’at Islam." Syarh Muslim, 8/483).

Baca Juga: Bingung Mengenali Dukun Berkedok Ustadz? Inilah 13 Ciri-ciri Dukun!

"Lihatlah bagaimana perbedaan antara yang mengidolakan aktor, aktris, selebriti dan olahragawan dengan yang mengidolakan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, tentunya sama-sama mengikuti dan meneladani. Akan tetapi perbedaannya pada akhir kehidupan seseorang," jelas Ustadz Abu Rufaydah.

Hal itu sebagaimana dalam riwayat Thobroni dalam Mu’jamnya, dari ‘Aisyah secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam):

“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 11/164, Asy Syamilah).

Demikian penjelasan Ustadz Abu Rufaydah tentang hukum mengidolakan artis Korea dalam Islam. Dalam penjelasan itu, tentu saja tidak hanya mengidola artis Korea. Namun mengidolakan siapa saja akan mendorong seseorang berusaha menjadi semirip mungkin dan meneladani semua perilaku idolanya. Padahal hal itu bisa menyesatkan hidupnya untuk melanggar syari’at Islam.

Baca Juga: Jimat dan Mantra adalah Amal Kesyirikan, Begini Cara Memusnahkannya Menurut Islam

Untuk itu Ustadz Abu Rufaydah menasihati agar kita lebih mengidolakan Nabi Muhammad Saw agar pada hari kiamat nanti bersama dengan sosok idola yang dicintainya, yaitu Rasulullah Saw.***

Editor: Arbian T

Sumber: Bimbinganislam.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x