Hukum Puasa di Bulan Syaban, Boleh atau Tidak? Ternyata Begini Penjelasannya

- 10 Februari 2024, 17:08 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /(Dok. Freepik)/

PORTALPEKALONGAN.COM - Sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat muslim akan terlebih dahulu menyambut bulan Syaban. Dalam bulan Syaban, ada sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Muslim.

Kendati demikian, masih ada sebagian umat muslim yang masih mempertanyakan terkait boleh tidaknya menjalankan ibadah puasa di bulan Syaban.

Lantas kira-kira apakah di bulan Syaban, umat muslim diperbolehkan untuk melakukan puasa? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Mengutip dari buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' yang disusun oleh Amirulloh Syarbini dan Iis Nur'aeni Afgandi, dijelaskan bahwa bulan Syaban sendiri terletak setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan.

Baca Juga: Isra Miraj dalam Pemahaman Gus Baha: Landasan Perintah Shalat 5 Waktu

Bulan Syaban juga diketahui merupakan bulan kedelapan dalam hitungan kalender Qomariyah.

Dalam buku karya Amirulloh dan Iis yang berjudul 'Dahsyatnya Puasa Sunnah', Rasulullah SAW juga bersabda bahwa:

"Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."

Maka dari itu, bulan Syaban menjadi salah satu bulan yang sangat penting dalam Islam. Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim dapat memaknainya dengan berbagai amalan baik, salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa sunnah.

Hukum Berpuasa Saat Bulan Syaban

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama menjelaskan bahwa berpuasa di bulan Syaban sendiri hukumnya merupakan sunnah.

Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadits shahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ

Artinya: "Diriwayatkan dari 'Aisyah RA, ia berkata, 'Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan, 'Beliau tidak berbuka' beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan, 'Beliau tidak berpuasa' aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Syaban (Muttafaqun 'Alaih yang redaksinya diambil dari riwayat Muslim).

Lebih lanjut, mengutip dari buku 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan' karya Abu Maryam Kautsar Amru, menerangkan bahwa terdapat hadits yang menyebutkan tentang kebiasaan Rasulullah SAW berpuasa di bulan Syaban.

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan,

أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تامًا إِلَّا شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Syaban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan An Nasa'i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Baca Juga: Kemenag Beberkan Cerita di Balik Penerjemahan Al-Quran ke dalam 26 Bahasa Daerah

Lantas apa saja ketentuan menjalankan puasa di bulan Syaban? Simak informasinya berikut ini.

Ketentuan Puasa Syaban

Terkait ketentuan puasa Syaban terdapat berbagai pendapat yang berasal dari sejumlah hadits. Salah satunya yang dikatakan oleh riwayat Muslim dan Bukhari.

Masih mengutip dari buku sebelumnya, seorang muslim sendiri dilarang untuk menunaikan puasa sunnah satu atau dua hari sebelum memasuki Ramadhan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak disarankan untuk mengerjakan puasa Syaban di akhir bulan. Alasannya lantaran agar puasa Syaban yang dilakukan tidak tercampur dengan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Adapun ketentuan puasa Syaban tersebut dilakukan agar menghindarkan seorang muslim yang telah melakukan puasa sunnah. Padahal secara hitungan sudah termasuk dalam puasa wajib Ramadhan.

Hadits yang menjelaskan terkait persoalan tersebut adalah sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

"Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa, maka boleh ia berpuasa." (HR. Muslim no. 1082 dan Bukhari no. 1914. Dan ini adalah lafazh Muslim).

Sementara untuk pendapat lain menyebutkan bahwa puasa Syaban tidak dianjurkan untuk dilakukan pada separuh kedua bulan tersebut.

Baca Juga: Rahasia Rezeki Tak Terbatas: Amalan Khusus Gus Iqdam di Jumat Terakhir Bulan Rajab

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat sebuah hadits yang mengharamkan puasa pada separuh kedua bulan Syaban. Hadits yang dimaksud antara lain:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا. رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, sungguh Rasulullah SAW bersabda, 'Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Keutamaan Puasa Syaban

Kendati demikian, terdapat keutamaan puasa pada bulan Syaban. Hal itu seperti dijelaskan dalam buku 'Kedahsyatan Puasa' yang disusun oleh M. Syukron Maksum.

Dalam buku tersebut Yahya bin Mu'adz berpendapat bahwa Syaban berasal dari lima huruf yang memiliki makna tertentu. Huruf "syin" berarti syafaat, "ain" yaitu syaraf atau kemuliaan, "ba" berarti bir atau kebajikan, "alif" yaitu ulfah atau lemah lembut, dan "nun" berarti nur atau cahaya.

Lebih lanjut, bagi seorang muslim yang menghormati bulan Syaban, maka dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai amalan baik.

Keutamaan bulan Syaban diketahui akan mendatangkan kemuliaan, kedudukan yang tinggi, dan kebajikan yang berlipat nilainya di sisi Allah SWT.

Bukan hanya itu, diharapkan juga dengan mengerjakan berbagai amalan baik bulan Syaban, seorang muslim bisa memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa Syaban merupakan bulan untuk membersihkan hati.

Demikian informasi mengenai penjelasan puasa Syaban boleh atau tidak beserta dengan ketentuan serta keutamaannya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: detik.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x