Prof Ahmad Rofiq Embuskan Isu DMI Mart sebagai 'Sayap Ekonomi': Bisa Memakmurkan Masjid dan Umat

- 28 Februari 2024, 09:45 WIB
Prof Ahmad Rofiq adalah Ketua PW DMI Jateng, Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo Semarang
Prof Ahmad Rofiq adalah Ketua PW DMI Jateng, Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo Semarang /Ali A/

Baca Juga: Stres Pemicu Utama Gangguan Tidur, Inilah 5 Tips Ampuh untuk Mengatasi Insomnia

Sementara angka kemiskinan di Indonesia masih data per-14/1/2024, Berdasarkan perhitungan Bank Dunia, per-2022, penduduk miskin di Indonesia masih ada 44 juta orang (www://kompas.id). Namun demikian, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang dari September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022.

Masih banyak problem ekonomi yang dihadapi umat Islam Indonesia. Masjid yang selain menjadi pusat ibadah, masjid memang harus “dimakmurkan dan dapat memakmurkan jamaahnya”.

Tentu, ini harus dimaknai bagaimana masjid mampu memberi keterampilan pada jamaahnya, agar dapat berdagang sesuai dengan minat, bakat, dan skill masing-masing. Masjid perlu membentuk lembaga Unit Pengumpul Zakat (UPZ) atau Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)-nya, agar bisa mendapatkan dana mustahik sabilillah, untuk biasa pengurusan stats tanah masjid, dan bisa mendistribusikan zakat malnya, memfasilitasi zakat produktifnya, menyiapkan tenaga terampil yang dipekerjakan untuk mendampingi para mustahiq agar berketerampilan, dan dikelola dengan basis komunitas masjid.

Baca Juga: Galbay Shopee PayLater: Daftar Kota-kota yang Rentan Didatangi Debt Collector

Bagi jamaah yang secara individual sudah tidak mungkin bekerja secara sendiri, pengurus masjid dapat menjalin kerjasama membangun networking, dengan berbagai pihak, baik perbankan maupun lembaga lain yang memiliki keahlian untuk menyiapkan tenaga terampil. Sudah saatnya, jamaah masjid dimakmurkan oleh pengurus masjid. Di masjid tertentu, bahkan menganut prinsip “saldo nol” karena dana infaq, sadaqah, dan hibah dari masyarakat, diserahkan ke masjid, harapannya tentu bisa didayagunakan secara maksimal guna memakmurkaan jamaahnya.

DMI Mart

"Saya pernah melontarkan gagasan perlu dibentuknya “sayap ekonomi” DMI Mart semacam minimarket di masjid-masjid strategis dan memiliki tenaga-tenaga muda yang profesional, untuk melibatkan jamaah masjid yang kompeten, handal, bertalenta dagang, karena kebutuhan dasar jamaah di setiap masjid, seperti sembako atau sembilan bahan pokok, tidak bisa ditunda," kata Prof Ahmad Rofiq.

Memang ini bukan perkara mudah dan sederhana, akan tetapi bagi pengurus yang sudah sukses menangani perdagangan, tentu konsepnya tidak sulit untuk disiapkan dan dilaksanakan. Misalnya ada kekhawatiran, jamaah ke masjid yang sedianya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, akan bergeser niatnya, saya kira tidak perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: 5 Jenis Oleh Oleh Khas Semarang Selain Lumpia, Wingko Babad, dan Bandeng Presto

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x