Mengapa Beda Penetapan Idul Adha 1445 H antara Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia?

- 13 Juni 2024, 10:00 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Beredar informasi, tulisan Arab, yang terjemahannya sebagai berikut: “segera, setelah rukyatul hilal bulan Dzulhijjah: Jumat besok adalah awal bulan Dzulhijjah. Hari Sabtu depan atau yang akan dating adalah hari Arafah, hari Ahad depan atau yang akan dating adalah Idul Adha (1445 H)”.

Sementara di Indonesia ijtimak atau konjungsi pada 6 Juni 2024 tinggi hilal -02◦:15’:11” dan elongasi +04◦:29’:53”.

Karena itu ditetapkan dalam Sidang Isbat bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H adalah Sabtu, 8 Juni 2024 M dan Idul Adha 1445 H Senin, 17 Juni 2024 M.

Baca Juga: Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club di Gunungkidul Yogyakarta

Pertanyaannya adalah, apakah dalam penetapan 1 Dzulhijjah 1445 H oleh pemerintah Arab Saudi itu murni menggunakan hisab atau rukyah?

Jika hisab mengapa PP Muhammadiyah yang biasa menggunakan hisab menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H juga bersamaan dengan pemerintah dan juga Nahdlatul Ulama, Sabtu, 8 Juni 2024 M dan Idul Adha Senin, 17 Juni 2024.

Berbeda dalam pendapat fiqh termasuk di dalam penetapan 1 Dzul Hijjah adalah suatu keniscayaan, atau meminjam bahasa para ulama, adalah Rahmah.

Ada kaidah yang dikenal dalam tradisi berfiqh, “man lam yasyumma raihata l-khilaf lam yasyumma raihata l-fiqh” artinya “Barangsiapa tidak bisa mencium aroma perbedaan pendapat, maka ia tidak bisa mencium aroma fiqh”.

Karena itu, apapun yang berkecamuk dalam pemikiran kita, ketika pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H adalah Jum’at 7 Juni 2024 M dan Wuquf Sabtu, 15 Juni 2024 M, maka Idul Adha 1445 H adalah Ahad, 16 Juni 2024 M.

Sementara di Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa Idul Adha 1445 H adalah Senin, 17 Juni 2024 M.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah