PORTAL PEKALONGAN - Sekarang sudah tersedia vaksinasi demam berdarah. Ada harapan dari IDAI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), berharap ada pilihan vaksinasi DBD yang lebih banyak dan menjangkau masyarakat luas.
Saat ini vaksinasi demam berdarah hanya ada satu produk. IDAI mengonfirmasi vaksin DBD tersebut sudah mendapat izin BPOM.
Golongan yang mendapat vaksinasi demam berdarah berusia 9-16 tahun yang sudah terinfeksi DBD. Rekomendasi IDAI diberikan selama tiga kali oleh dokter spesialis anak dengan rawat jalan.
IDAI menyampaikan pencegahan adalah lebih penting. Vaksinasi DBD adalah upaya mencegah DBD di Indonesia.
Dengue atau DBD adalah penyakit demam mendadak tinggi yang disebabkan oleh virus dengue yang berasal dari nyamuk Aides Aegypti.
Tanda lain selain demam tinggi adalah nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri belakang mata, ruam di kulit, hilang nafsu makan, pendarahan, dan mual muntah.
Baca Juga: Berbeda dengan Negara Lain, Korea Utara Perangi Covid 19 dengan Obat Herbal, Bukan Vaksinasi
Waspadai juga jika demam disertai mimisan, gusi berdarah, bintik merah di kulit muka, leher, dada, dan punggung atas. Tinja berwarna hitam dan darah haid berlebihan juga tanda lainnya.
Dalam perjalanan DBD, fase kritis adalah ketika demam sudah turun karena ada potensi komplikasi. Demam terjadi pada hari ketiga hingga ketujuh.
Fase kritis terjadi apabila ada syok karena perembesan plasma hebat, pendarahan otak, kelainan metabolik, gagal hati, dan syok berkepanjangan yang bisa berujung kematian.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Sakit Kepala karena Demam dengan Menggunakan Ramuan Herbal, Resep Arief Hariana
Demikian, vaksinasi demam berdarah adalah harapan untuk memberantas DBD. IDAI berharap agar jenis dan jangkauan yang bisa divaksinasi lebih luas.***