Perubahan Iklim Sebabkan Frekuensi Bencana Naik Drastis, Jokowi: Ini Kunci Menghadapinya

2 Maret 2023, 19:35 WIB
Presiden Joko Widodo. memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana, di Jakarta Kamis 2 Maret 2023. /ANTARA/HO-Biro Adpim Kalsel./

PORTAL PEKALONGAN - Perubahan iklim yang terus terjadi telah meningkatkan frekuensi bencana alam di Indonesia, dari 1.945 pada tahun 2010 menjadi 3.544 pada 2022. Itu berarti frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen.

Kenaikan itu membuat Indonesia saat ini berada di tiga negara teratas paling rawan bencana.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana, di Jakarta, Kamis 2 Maret 2023.

Baca Juga: Indonesia Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia, Jokowi Pesan Begini

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatakan, saat ini yang paling ditakuti oleh dunia bukan lagi pandemi atau perang, melainkan perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam dunia naik drastis.

"Apa yang ditakuti oleh dunia saat ini? Bukan lagi pandemi, bukan lagi perang, tetapi yang lebih mengerikan yang ditakuti semua negara adalah perubahan iklim. Dan perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis," ujar Jokowi.

Karena itu, tak mengherankan jika seluruh pemimpin dunia terus-menerus membahas soal perubahan iklim, mengingat dampaknya yang sangat besar.

Baca Juga: Hargai Keputusan Menkeu Bubarkan Klub Moge Ditjen Pajak, Ketua Umum IMI Bamsoet Bilang Begini

Baca Juga: Minta Klub Moge Ditjen Pajak Dibubarkan, Sri Mulyani Juga Minta Dirjen Pajak Lakukan Ini

"Kita ini tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung berapi yang meletus, bukan hanya urusan tanah longsor. Yang lebih sering adalah gempa bumi dan bencana alam maupun nonalam lainnya yang kita hadapi," kata Jokowi.

Presiden Jokowi pun menekankan soal kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana, karena hal itu menjadi kunci dalam menghadapi setiap bencana alam yang terjadi.

Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tersebut meliputi pengelolaan prabencana, upaya tanggap darurat saat bencana, dan penanganan pascabencana.

Ketiga langkah tersebut, menurut Jokowi, harus dilakukan dengan baik oleh semua pihak. ***

Editor: Ali A

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler