Siapa Ustadz Hanan Attaki, Dai Muda yang Putuskan Jadi Nahdliyin, Ini Profilnya

12 Mei 2023, 21:24 WIB
Ustadz Hannan Attaki /K Jusyak/

PORTAL PEKALONGAN - Siapa Ustaz Hanan Attaki? Dialah pendiri Gerakan Pemuda Hijrah Shift yang menjadi wadah berkumpul anak muda gaul. Berpusat di Bandung, tepatnya di Masjid Al-Lathiif, para pemuda dari berbagai kelompok hobi sering berkumpul untuk berdiskusi tentang agama.

Ya, di situlah Ustadz Hanan Attaki menjadi pendakwah untuk komunitas pemuda seperti anak punk, geng motor, skateboard, sepeda BMX, parkour, dan berbagai komunitas hobi lainnya.

Nama Ustadz Hanan Attaki pun kian tersohor sebagai ustadz untuk anak-anak muda. Sejak pandemi Covid-19, kegiatan komunitas yang berdiri pada Maret 2015 ini pun beralih ke media sosial, baik YouTube, Facebook, maupun Instagram.

Baca Juga: Resmi Jadi Warga NU, Ustadz Hanan Atttaki Siap Ajarkan Aswaja Kepada Muslimin Generasi Muda

Dengan gaya dakwah khas anak muda, akhirnya tidak sedikit dari kalangan anak muda yang tertarik untuk menyimak setiap ceramahnya.

Terakhir, Ustadz Hanan Attaki menjadi perbincangan publik setelah memutuskan untuk berbaiat ke organisasi Islam terbesar di negeri ini, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Dikutip dari berbagai sumber, Ustadz Hanan Attaki lahir di Aceh, 31 Desember 1981 dengan nama lengkap Tengku Hannan Attaki. Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki Resmi Jadi Warga Nahdliyyin, Baiat ke NU Dibimbing KH Marzuki Mustamar

Sejak kecil, Hanan Attaki sudah dekat dengan Al-Qur'an karena kedua orang tuanya selalu mendidiknya dengan berbagai ilmu agama.

Saat duduk di bangku sekolah dasar, Hanan Attaki sudah dikenal sebagai muslim yang cerdas dengan beberapa kali menjuarai Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di daerahnya.

Berbekal prestasinya dalam MTQ itu, Hanan Attaki berhasil mendapatkan beasiswa ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Baca Juga: Taufik Imansyah, Anchor Sekaligus Penanggung Jawab CNN Indonesia Meninggal Dunia

Dia pun belajar di Mesir setelah menamatkan pendidikan tingkat menengah di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh.

Di Al Azhar, Hanan Attaki mengambil Jurusan Tafsir Al-Qur'an di Fakultas Ushuluddin. Pada masa kuliah ia juga sempat bergabung dengan kelompok studi Al-Qur'an dan ilmu-ilmu Islam.

Saat masih kuliah di Al Azhar inilah Hannan bertemu dengan Haneen Akira, sesama mahasiswa di kampus yang sama. Keduanya pun memutuskan untuk menikah saat masih mengenyam pendidikan di Mesir.

Baca Juga: Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, 31 Bhante Thudong Dilepas Dirjen Bimas Buddha dari Kantor Kemenag

Setelah menyelesaikan studinya pada 2004 dan mendapat gelar Lc, Hanan sempat mengisi acara tilawah di televisi Mesir, sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air.

Sepulang dari Mesir, Hanan Attaki fokus menggeluti bidang dakwah, khususnya untuk kalangan anak muda, hingga namanya pun populer di kalangan anak muda di Indonesia.

Temukan Mursyid dan Masuk NU

Sejak Kamis 11 Mei 2023, Ustadz Hanan Attaki resmi menjadi warga nahdliyin setelah dibaiat sebagai kader NU.

Pembaiatan Hanan Attaki dilakukan langsung oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.

Pembaiatan Hanan Attaki masuk NU ini dilakukan dalam acara Halal Bihalal 1444 H Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek sekaligus Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin, di Malang pada Kamis 11 Mei 2023.

Baca Juga: Email Verifikasi Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Tidak Masuk? Ini yang Harus Kamu Lakukan

"Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu melahirkan saya. Karena bagi seorang mukmin, dia dilahirkan dua kali. Pertama jasadnya oleh orang tua biologisnya. Kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya," ucap Ustaz Hanan Attaki, Jumat 12 Mei 2023.

Sebelumnya, saat melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci beberapa waktu lalu, Hanan Attaki mengaku selalu berdoa agar dipertemukan dengan mursyid yang bisa membimbing dia dalam dakwah di jalan-Nya.

Sepulang dari umrah, Hanan Attaki pun mudik ke kampung istrinya di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sang istri menceritakan bahwa Kiai Marzuki Mustamar adalah gurunya saat masih belajar di Malang.

"Kemudian istri saya ajak tabarruk. Tanpa berpikir panjang, langsung berangkat," sambungnya.

Baca Juga: Arab Saudi Sambut Baik Tawaran Kerja Sama Sektor Energi Terbarukan dan Rumah Sakit

Baca Juga: Ikan Hias Indonesia Sangat Diminati Arab Saudi, Peluang Besar Tingkatkan Ekspsor

Setelah mendengar penuturan KH Marzuki Mustamar tentang perjalanan dakwah para ulama Ahlussunnah wal Jamaah, ustadz milenial ini mengaku terharu, karena dakwah mereka terbukti sudah berlangsung 100 tahun lebih.

Karena ketakjuban dan keterharuan terhadap perjalanan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah itulah akhirnya dia ingin menjadi murid KH Marzuki Mustamar sekaligus menjadi kader NU.

"Akhirnya, saya minta izin untuk diangkat menjadi murid beliau. Insya Allah, mulai detik ini, akan saya syiarkan ajaran Aswaja ala NU kepada muslimin, khususnya anak-anak muda di Indonesia," terangnya. ***

Editor: Ali A

Sumber: Beragam Sumber Liputan6

Tags

Terkini

Terpopuler