"Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) selaku komunitas sastra lahir pada tanggal 1 April 2021 dengan konsep 'Ibadah Sastra', berkewajiban menjadi bagian dari sosial kontrol masyarakat. Di mana perananan para penyair ikut mengisi kemerdekaan dengan berkarya dalam puisi maupun menyelenggarakan kegiatan sastra lainnya, untuk menjadikan Indonesia lebih baik di masa mendatang," kata M Oktavianus Masheka, Ketua TISI dalam kata pengantar.
Dia menambahkan, dari dulu hingga sekarang dunia seni (sastra) tidak pernah mati, ars longa vita brevis!
Sebagai produk kreatif, karya sastra dapat berperan sebagai klep pembuka mata hati khalayak untuk menangkap realitas sosial.
Bukan hanya itu, aspek politik, budaya, dan lingkungan juga bagian dari rambahan karya sastra dalam bingkai etika dan estetika.
Sastrawan, dalam hal ini penyair, punya multiperan dalam menata kehidupan agar lebih bermartabat, cerdas, dan bijaksana. Dengan demikian, menjadi tidak berlebihan apabila sastawan/penyair diberi sandangan gelar resi atau begawan sebagai pengawal rohani anak bangsa.
Dalam ranah kehidupan nyata, karya sastra dapat mengusung energi positif untuk mengembangkan wawasan berpikir masyarakat.
Puisi mampu mengeskpresikan ihwal pentingnya sejarah hidup bangsanya.
Baca Juga: Lionel Messi Dikenalkan ke Penonton Tapi Tidak Dimainkan, Inilah Skor Akhir PSG Saat Jamu Strasbourg