Deklarasi Moderasi Beragama Serukan Penghentian Demokrasi Transaksional

- 24 November 2021, 20:47 WIB
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Rais Syuriyah PWNU KH Ubedulloh Shodaqoh, Ketua PW Muhammadiyah Dr H Tafsir dan para pimpinan elemen keagamaan membaca Deklarasi Moderasi Beragama dipimpin Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang (BLAS) Dr H Samidi MAg di Hotel Pandanaran Semarang, Rabu 24 November 2021.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Rais Syuriyah PWNU KH Ubedulloh Shodaqoh, Ketua PW Muhammadiyah Dr H Tafsir dan para pimpinan elemen keagamaan membaca Deklarasi Moderasi Beragama dipimpin Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang (BLAS) Dr H Samidi MAg di Hotel Pandanaran Semarang, Rabu 24 November 2021. /Dok PWNU


PORTAL PEKALONGAN – KH Ubedulloh Shodaqoh, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng meminta pemerintah dengan berbagai cara untuk menghentikan praktik-praktik demokrasi transaksional di Indonesia.

"Demokrasi transaksional muncul untuk melawan Soeharto waktu itu. Tetapi sayangnya kebablasan dan praktik-praktinya masih dipelihara sampai sekarang. Pemerintah harus konsekuen dengan Pancasila, karena demokrasi transaksional bila dibiarkan memicu ketidakadilan dan memengaruhi semua sendi kehidupan. Karena itu harus segera diperbaiki,’’ tegas KH Ubedulloh Shodaqoh yang akrab disapa Gus Ubed.

Baca Juga: Update! Sinopsis Bepannah Episode 31 Drama India ANTV Hari Ini: Arshad Mulai Mendekati Zoya, Sakshi di RS

Gus Ubed mengatakan hal itu ketika menjadi pembicara Diseminasi Hasil Penelitian dan Deklarasi Moderasi Beragama yang diselenggarakan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang (BLAS) di Ballroom Hotel Pandanaran Semarang, Rabu 24 Novemver 2021.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang Dr H Samidi MAg menjelaskan, Diseminasi Hasil Penelitian diikuti 55 peserta terdiri unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kanwil Kemenag, UIN Walisongo, Unwahas dan Ormas Islam.

Pada kesempatan itu Samidi mempimpin pembacaan Deklarasi Moderasi Beragama. Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen, Rais Syuriyah PWNU KH Ubedulloh Shodaqoh, Ketua PW Muhammadiyah Dr H Tafsir dan pimpinan Ormas Islam lainnya berada di panggung membaca deklarasi tersebut.

Baca Juga: Wow! Mobil Lamborgini Raffi Ahmad Sakit Karena Terbakar, Masa Penyembuhanya sampai 2 Tahun

"Kami Elemen Keagamaan Provinsi Jawa Tengah Bersama Balai Litbang Agama Semarang, Siap Menyukseskan Program Gerakan Moderasi Beragama, Demi Keutuhan NKRI,’’ kata Samidi ditirukan hadirin.

Gus Ubed yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari Semarang mengatakan, moderasi beragama merupakan persoalan global dan mendunia.

"Bukan hanya Indonesia yang menghadapi persoalan serius soal mengembangan praktik beragama yang moderat. Seluruh dunia menghadapi masalah ini. Mengatasinya harus bareng-bareng seluruh dunia. Terorisme dan radikalisme di Indonesia pengaruh dari Timur Tengah jadi harus dihadapi bersama,"’ tegasnya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: PWNU Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah