Waspada Perluasan Virus Omicron, Hasil Survei: 11 Juta Orang Melakukan Perjalanan Antarkota saat Nataru

- 19 Desember 2021, 09:30 WIB
Hasil survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan menunjukkan 11 juta orang atau 7,1% akan melakukan perjalanan antarkota pada akhir tahun 2021.
Hasil survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan menunjukkan 11 juta orang atau 7,1% akan melakukan perjalanan antarkota pada akhir tahun 2021. /Kai.id


PORTAL PEKALONGAN - Aktivitas transportasi yang tidak sehat akan mendorong percepatan terjadi perluasan suatu wabah penyakit.

Hasil survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan menunjukkan 11 juta orang atau 7,1% akan melakukan perjalanan antarkota pada akhir tahun 2021.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno mengungkapkan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan melakukan survei mobilitas saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru secara daring pada 1-15 Desember 2021.

Baca Juga: TERBARU! Syarat dan Aturan Naik Kereta Saat Libur Nataru Berlaku hingga 2 Januari 2022

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan penyebaran kuesioner melalui media sosial Whatsapp, Instagram, dan SMS Blast. Responden sebanyak 49.074 orang dengan margin error 0,5 persen. Penentuan sampel dilakukan dengan rumus Slovin. Wilayah studi nasional Jawa dan Bali, serta Jabodetabek.

Wilayah Jawa dan Bali memiliki populasi penduduk 156 juta orang (BPS, 2020). Dilihat dari profil yang terbanyak melakukan perjalanan adalah laki-laki (77 persen), usia 20-30 tahun (45 persen), pendidikan SMA/sederajat (48 persen), pekerjaan karyawan swasta (27 persen), dan penghasilan dibawah Rp 3 juta (70 persen).

Sementara profil responden terkait dengan Covid-19 yang banyak menjawab tidak pernah terpapar (84,8 persen). Berikutnya, sudah 2 kali divaksin (77,2 persen), menggunakan Peduli Lindungi (81 persen), waspada terhadap Covid-19 (63,8 persen), dan sangat taat terhadap protokolkesehatan (57,2 persen).

Sumber: Balitbang Perhubungan


Pada saat pemerintah melakukan pembatalan PPKM Level 3diperkirakan potensi pergerakan masyarakat di Jawa dan Balisekitar 11 juta orang (7,1 persen) yang akan melakukan perjalanan. Sementera potensi pergerakan masyarakat di wilayah Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang (7 persen).

Baca Juga: PPKM Level 3 Batal, Pemerintah Minta Sekolah Tidak Libur Saat Nataru

Daerah asal Jawa dan Bali berikut ini (1) Jabodetabek 21.8 persenatau 2,3 juta orang, (2) Jawa Tengah 20,2 persen atau 2,2 juta orang, (3) Jawa Timur 19,7 persen atau 2,1 juta orang’ (4) Jawa Barat Non Jabodetabek 19,3 persen atau 2,1 juta orang, (5) Bali 7,4 persen atau 794 ribu orang; (6) Banten Non Jabodetabek 6 persen atau 643 ribu orang, dan DIYogyakarta 5,6 persen atau 605 orang.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah