Membuka Muktamar NU Ke-34, Presiden Jokowi: NU Memiliki Potensi Pemerataan Ekonomi Umat  

- 22 Desember 2021, 18:08 WIB
Membuka Muktamar NU ke-34, Presiden Jokowi menyampaikan NU memiliki potensi pemerataan ekonomi umat untuk kesejahteraan kita semua.
Membuka Muktamar NU ke-34, Presiden Jokowi menyampaikan NU memiliki potensi pemerataan ekonomi umat untuk kesejahteraan kita semua. /@YaqutCQoumas

Baca Juga: 27 PWNU Temui Rais Aam PBNU Sepakat Dukung Muktamar NU Digelar 17 Desember 2021

Diketahui, Muktamar NU 2021 di Lampung berlangsung dengan mengikuti protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan Covid -19.

Menurut Ketua Pelaksana Muktamar NU ke-34 KH Imam Azis, semula Muktamar NU dihadiri 7 utusan resmi, namun berubah menjadi 3 utusan masing-masing pengurus cabang dan wilayah.

Hampir sekitar 50% peserta Muktamar NU ke-34 telah berkurang dari agenda Muktamar biasanya. Karena itu, ada yang menyebut penyelenggaraan Muktamar NU kali ini merupakan yang paling sepi sepanjang sejarah.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam sambutan pembukaan Muktamar NU ke-34 memaparkan perjalanan usia 1 abad NU merupakan bukti Allah Swt telah memberikan keberkahan pada pergerakan jama'ah NU.

"Hari ini kita berkumpul untuk memulai Muktamar NU ke-34. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang menakdirkan kita menjadi saksi pergantian abad jam'iyah ini. Usia panjang jama'ah dan jam'iyah Nahdlatul Ulama adalah bukti kasih sayang Allah SWT," kata Said Aqil Siradj, seperti dikutip Portalpekalongan.com dari Lampungtengah.com, Rabu 22 Desember 2021.

Baca Juga: Link Twibbon Muktamar NU ke 34 2021 di Lampung dan dan Cara Memasang Foto Anda

Said Aqil Siradj menilai bahwa NU sejak satu abad yang lalu hadir menjadi jawaban atas hiruk pikuk dunia menanggulangi tantangan zaman.

"Seabad yang lalu, kita sama-sama tahu, NU berdiri sebagai jawaban atas pertanyaan dan tantangan zaman. Islam harus terlibat memberi warna pada zaman yang tak menentu, mencari-cari cara agar cahaya Allah terlihat terang dan tak padam oleh kekufuran," ujar Said Aqil Siradj.

"Para kiyai terpangil untuk menjawab tantangan dunia yang sedang bergolak dari sudut pandang agama. Pada tataran global, Perang Dunia pertama baru saja usai, sistem monarki berbasis agama mulai terasa mulai tak memadai dan gelombang wahabisasi sebagai embrio radikalisme berkibar di Hijaz, sementara di Nusantara patriotisme mulai menemukan bentuknya. Perlawanan terhadap penjajahan kemiskinan dan ketidakadilan bermuara pada apa yang hari ini sering kita kenang sebagai era Kebangkitan Nasional," tutur Said Aqil Siradj.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Twitter @Jokowi Twitter @YaqutCQoumas Lampungtengah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah