Pakar Kebijakan Publik Universitas Jember: Isu Penundaan Pilpres 2024 Untungkan Elit Politik

- 15 Maret 2022, 21:51 WIB
Pakar Kebijakan Publik Universitas Jember Hermanto Rohman.
Pakar Kebijakan Publik Universitas Jember Hermanto Rohman. /Portal Jember/Angga Juli Setiawan

"Kalau misal dilakukan penundaan maka elit yang memiliki kekuasaan politik ini, akan tetap terjaga," jelasnya.

"Misalnya dilakukan pemilu, maka elit politik atau jangan-jangan pebisnis yang diuntungkan oleh kebijakan pemerintahan Jokowi ini, akan merasa kesulitan," tegasnya.

Baca Juga: Temui Wali Kota Gibran, Agus Sulistriyono Perkenalkan Prinsip Ekonomi Kolaboratif PRMN dan Promedia

Ia menegaskan bahwa, jika Jokowi mengakhiri masa jabatannya di tahun 2024 mendatang maka para pebisnis tersebut akan terdampak, sebab setiap pergantian kepemimpinan pasti akan membuat kebijakan baru dan pebisnis tersebut akan terdampak.

"Maka hal ini perlu dibukakan big data pertumbuhan ekonomi yang bisa dipahami oleh seluruh masyarakat sehingga bisa disaksikan bersama, karena big data yang diutarakan oleh pak Luhut Binsar Pandjaitan itu belum dirilis secara resmi," sambungnya.

"Lalu seharusnya ada rilis resmi big data pertumbuhan ekonomi dan sosial kepada publik, apakah hal ini bisa dilakukan penundaan atau tidak," tutupnya.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network 'PRMN' Bangun Model Bisnis Media Berkelanjutan, Ini Kata Dewan Pers Selengkapnya

Itulah artikel tentang banyak elit politik diuntungkan, kata Hermanto Rohman, pakar Kebijakan Publik Universitas Jember (Unej) jika Pilres 2024 ditunda.***(Angga Juli Setiawan/Portaljember.com)

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: PortalJember.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah